BERTUAHPOS.COM — Setelah bertahun-tahun berusaha bertahan namun tetap gagal, brand ternama Tupperware dikabarkan tengah bersiap untuk mengajukan kebangkrutan pada pekan ini.
Wacana melorotnya bisnis Tupperware sudah terjadi sejak beberapa tahun belakangan, karena tak mampu beradaptasi dengan trend segmentasi pasar terkini. Perusahaan tak mampu menyelamatkan bisnis dari turunnya permintaan.
Dilansir dari Bloomberg Technoz, Selasa, 17 September 2024, perusahaan yang telah hampir satu abad mendominasi pasar penyimpanan makanan ini, akan mengajukan perlindungan hukum setelah melanggar ketentuan utangnya.
Tupperware juga telah menunjuk penasihat hukum dan keuangan untuk menangani situasi ini.
Pada pukul 15:53 waktu New York, saham Tupperware tercatat turun lebih dari 50% menyusul pemberitaan terkait persiapan kebangkrutan tersebut.
Proses ini terjadi setelah negosiasi panjang antara Tupperware dan krediturnya terkait pengelolaan utang lebih dari US$700 juta.
Meski para pemberi pinjaman telah memberi kelonggaran terkait pelanggaran ketentuan utang, kondisi perusahaan terus memburuk.
Sampai saat ini, rencana kebangkrutan tersebut belum final dan bisa berubah. Pihak Tupperware menolak memberikan komentar lebih lanjut.
Perusahaan ini telah lama memperingatkan bahwa keberlanjutan operasional mereka diragukan.
Pada Juni lalu, Tupperware mengumumkan rencana untuk menutup satu-satunya pabrik di AS dan merumahkan sekitar 150 karyawan.
Selain itu, pada tahun lalu, mereka mengganti CEO Miguel Fernandez dengan Laurie Ann Goldman serta melakukan restrukturisasi dewan direksi.
Tupperware pertama kali memperkenalkan produk plastik kedap udara pada tahun 1946, hasil inovasi pendirinya, Earl Tupper.
Merek ini sempat meraih popularitas besar di Amerika Serikat melalui model penjualan langsung yang digerakkan oleh para ibu rumah tangga di kawasan suburban.
Selama hampir 80 tahun, Tupperware telah bertahan dengan mengandalkan penjualan langsung melalui lebih dari 300 ribu tenaga penjualan independen yang terdaftar hingga 2022.***