BERTUAHPOS, JAKARTA – Menjelang pasar bebas ASEAN di 2015, semua perdagangan baik barang maupun jasa negara di kawasan ASEAN akan bersaing secara bebas. Khusus untuk pekerja konstruksi, Indonesia akan bersaing ketat dengan negara seperti Filipina, Vietnam, dan Thailand.
“Saingan kita Filipina, Thailand, dan Vietnam di Asia Tenggara,” ungkap Kepala Badan Pembinaan Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum Hediyanto Husaeni di Gedung Balai Pelatihan Konstruksi dan Pelatihan Jalan Suratmo, Jakarta Pusat, Selasa (8/10/2013).
Hediyanto tetap optimistis sektor pekerja konstruksi Indonesia akan mampu memimpin kawasan ASEAN. Ia beralasan rekem jejak para pekerja konstruksi Indonesia cukup baik saat bekerja di luar negeri maupun di dalam negeri.
Hal ini tidak lepas dari kekuatan PDB (pendapatan domestik Bruto) Indonesia yang 10,45% disumbang dari sektor konstruksi. Jumlah ini cukup besar dan sektor konstruksi menjadi penyumbang ketiga terbesar setelah industri dan pertanian. Sebagai catatan, tahun lalu nilai pasar konstruksi di Indonesia mencapai Rp 750 triliun. Sedangkan sektor konstruksi yang dibiayai oleh APBN mencapi Rp 249 triliun.
“Kalau dari negara tetangga, pekerja konstruksi terampil kita itu long the best di Asia Tenggara ini. Contohnya di Malaysia kita bikin jalan tol, Filipina juga. Indonesia paling bagus. Kita yakin untuk memenangkan keahlian,” katanya.
Tetapi untuk sektor tenaga ahli konstruksi, Indonesia perlu waspada. Karena Indonesia justru kekurangan tenaga ahli.
“Tenaga ahli yang akan ketat persaingannya. Sekarang saja sudah banyak tenaga ahli asing yang bekerja di Indonesia,” cetusnya.(detik.com)