BERTUAHPOS – Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve telah mengeluarkan uang kertas terbaru US$ 100 yang terdiri dari beberapa fitur keamanan baru. Uang pecahan baru tersebut resmi dikeluarkan per 8 Oktober 2013.
Uang kertas itu termasuk pita keamanan 3D, logo bell, dan tinta yang berwenang. Pita keamanan ini sangat sulit untuk ditiru.
Penerbitan uang baru ini menggabungkan fitur keamanan tradisional seperti potret watermark dan benang pengaman yang tertanam bersinar merah di bawah sinar ultraviolet.
Sebelumnya desain uang US$ 100 pada 2010 ini ditunda karena tantangan produksi yang tak terduga.
Adapun pita keamanan 3D menjadi catatan, tidak dicetak di atasnya. Fitur gambar 100 berubah menjadi lonceng dan bergerak ke atas, dan ke samping tergantung bagaimana Anda memiringkan kertas.
Chief Executive of Security Paper Company Fortress Paper, Chadwick Wasilenkoff menuturkan, mengacu pada benang pengaman, ini bukan langkah tambahan kecil untuk keamanan, tetapi lompatan raksasa.
Selain itu, angka 100 di pojok kanan bawah bergeser dari tembaga menjadi hijau. Desain ulang kertas ini menampilkan ilmuwan dan bapak pendiri Amerika Serikat, Benjamin Franklin juga termasuk mengangkat pencetakan ‘intaglio’ yang memberikan nuansa khas, dan kata microprinted yang sulit untuk dibaca tanpa pembesaran.
Selama satu dekade penelitian dan pengembangan yang dilakukan menjadi catatan. The Fed menyebutkan, penelitian dan pengembangan ini melibatkan US Secret Service dan Departemen Keuangan.
Pemerintah Amerika Serikat menuturkan, uang US$ 100 menjadi salah satu uang dolar yang sering dipalsukan dari semua uang kertas Amerika Serikat. Akan tetapi nilai akurat untuk total uang palsu itu sulit didapat.
US Secret Service memperkirakan, nilai tagihan palsu kurang dari 0,01% dari US$ 1,1 triliun dalam sirkulasi uang Amerika Serikat.
Uang palsu sekitar US$ 80,7 miliar berpindah tangan pada 2012, dan sekitar US$14,5 juta dari luar negeri. Sebelumnya pihak berwenang telah menyita US$ 9,7 juta uang palsu yang sebelumnya dapat masuk ke dalam suplai uang Amerika Serikat. Selain itu, pihaknya menyita US$ 56,8 juta uang dari luar negeri pada 2012.
“Bills harus mudah untuk dihasilkan dan murah dalam jumlah besar oleh pemerintah. Namun sulit untuk mereproduksi dalam jumlah kecil oleh para pemalsu. Membuat sesuatu yang biayanya kurang dari satu dolar untuk memproduksi dan lebih dari US$ 100 untuk mereproduksi adalah masalah yang sangat sulit,” ujar Pakar Keamanan BT, Bruce Schneier, kepada BBC, Selasa (8/10/2013)./liputan6.com