BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Sangat bertolak belakang, foto Almarhum Tennas Efenndi yang tersenyum di spanduk dipasang pada latar belakang panggung pada acara Mengenang setahun Tennas Effendi, budayawan Riau yang wafat ada 28 Februari 2015 lalu. Sementara di atas podium, suara Al Azhar, Ketua Harian Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), tertahan sejak awal memberikan sambutan. Dia menitikkan air mata saat membua sambutan itu, Senin (15/02/2016).
“Puisinya, adalah puisi kerinduan pada orang tua, kampung halaman, dan kekasih. Tapi sesudah itu, karya-karya Tennas tidak banyak bicara soal kerinduan lagi,” katanya.
Karya-karya yang dikeluar lebih mendalam menafsirkan tendang budaya melayu di Riau. Di Malaysia sendiri karya-karya Tennas bahkan dibaca dalam forum-forum agung. Sebuah ilutrasi ketika mengunjungi almarhum di RS Malaka.
Seorang pegawai imigrasi bertanya kepada Al Azhar maksud tujuannya mengunjungi Malaka. Dia mengaku setiap kali bertemu Tennas di tempat itu, almarhum membagi sebuah buku. Dan buku itu dibaca bergilir oleh pegawai imigrasi itu.
“Karya-karyanya sangat dihargai di luar, mulai dari kalangan atas, sampai ke pegawai yang barangkali tidak ada hubungan dengan kebudayaan. Saya tidak heran kalau mahasiswa membaca karya Tennas, tapi kalau seorang pegawai imigrasi menunjukkan kepada saya tentang tunjuk ajat Tennas kepada saya, ini sebuah tamparan yang luar biasa, sambungnya.
Acara Mengenang Budayawan Riau Tennas Effendi yang berlangsung di halaman Pustaka Wilayah itu, menunjukkan bahwa karya Tennas Effendi terlengkap tentang almarhum ada di Puswil, Jalan Jendral Sudirman, Pekanbaru Riau.
Dia menambahkan bahwa hampir secara keseluruhan kegiatan dibawah naungan Satker, serta kuliah umum yang melibatkan 4 universitas besar di Riau. Agenda ini, akan berlangsung selama sebulan penuh.
Acara ini nantinya juga akan melibatkan 26 paguyuban untuk melakukan diskusi lintas budaya akan memberikan pemikiran mereka tentang mengawal kerukunan budaya yang dikemukaan almarhum Tennas Effendi.
“Anak-anak lintas etnik pendidikan, mulai dari PAUD sampai SMA akan membacakan tunjuk ajar Tennas di radio dan televisi. Akan ada kesaksian kesenian tentang almarhum juga,” sambungnya. Al Azhar mengusulkan bahwa Februari juga akan menjadi bulan budaya melayu setiap tahunannya. (Melba)
Â