BERTUAHPOS.COM (BPC), BAGANSIAPIAPI – Hingga saat ini Pemkab Rohil melalui Dinkes Rohil masih terus berupaya menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Salah satunya adalah dengan mendirikan RTK yang diharapkan nantinya seluruh masyarakat terutama masyarakat kurang mampu, dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara gratis sehingga mampu menekan terjadinya AKI dan AKB.Â
Hal ini turut diakui oleh Kadinkes Rohil, Dahniar kepada Bertuahpos.com bahwa, RTK merupakan salah satu wujud komitmen dalam menekan terjadinya kasus AKI dan AKB.Â
“Untuk menekannya ya dengan itu (RTK) salah satunya,” ujarnya, Rabu (12/7/17).
Lebih lanjut menurut Kadinkes Dahniar, faktor kepercayaan masyarakat merupakan salah satu penyebab masih terjadinya AKI dan AKB di tengah masyarakat.Â
“Kepercayaan itu masih sangat banyak memengaruhi di tengah masyarakat, selain itu juga faktor 4T dan 3T,” tambahnya.Â
Baca:Â Kadinkes Rohil: Petugas RTK Sudah Harus Berpengalaman
Adapun faktor 4T dan 3T ini sendiri yaitu 4 T pertama adalah
1. Terlalu Tua, ketika melahirkan sehingga sangat berisiko ketika terjadinya kehamilan pada seorang ibu dan janin.
2. Terlalu Muda, ketika menikah sehingga dengan usia yang masih terlalu muda dan belum matang secara biologis turut berperan dalam tingginya AKI dan AKB.
3. Terlalu anyak memiliki anak, merupakan salah satu pemicu dampak buruk terhadap kesehatan.
4. Terlalu Rapat atau Sering, dalam proses melahirkan jarak melahirkan bayi satu dengan bayi lainnya sudah diatur sedemikian rupa, bahkan BKKBN juga memberikan imbauan agar jarak melahirkan antar satu dengan lainnya minimal sekitar 5 tahun
Sementara itu 3T yang kedua yaitu.
1. Terlambat mengetahui tanda-tanda kehamilanÂ
2. Terlambat memutuskan untuk membawa fasilitas kesehatan.
3. Terlambat mendapatkan fasilitas kesehatan.Â
“Inilah dengan adanya RTK kita mampu mencegah timbulnya dampak buruk tadi. Karena disana mereka akan dilayani secara gratis semuanya sebelum dibawa ke RS atau puskesmas terdekat, dan disana makan dan semua juga ditanggung. Sementara untuk yang keluarga tunggu hanya 1 orang kita bisa bantu, tidak banyak,” sebut Kadinkes Dahniar. (bpc12)