BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Ada kebiasaan aneh para pedagang di Riau beberapa waktu belakangan ini. Terutama pasca kenaikan BBM yang ditetapkan pemerintah pada akhir 2014 lalu.
“Pedagang di Riau sudah terbiasa menjual barang dagangannya dengan harga yang tinggi,” kata Plt Gubri Arsyadjuliandi Rachman, Senin (01/05/2015).
Pemerintah Riau sudah membetuk tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat dan pedagang, terutama menyangkut soal penetapan harga dipasaran. TPID dibentuk dengan melibatkan pihak Bank Indonesia (BI).
” Memang tim TPID ini baru saja ikut Rakornas di Jakarta. Kami sedang siapkan luntuk pengendalian inflasi daerah,” tambahnya.
Dia menjelaskan, tingkat inflasi Riau cukup mengkhawatirkan. Kwartal pertama atau empat bulan pertama 2015, inflasi mencapai 6,17 persen. Meski angka ini masih berada di bawah standar nasional 6,8 persen. Namun tetap saja kondisi ini harus mendapat perhatian khusus.
Menurut Andi Rachman, menjual harga bahan pokok di pasaran sudah menjadi kebiasaan pedagang Riau. Hal ini juga tidak bisa disalahkan mengangingat ada banyak faktor yang menyebabkan itu terjadi.
Salah satunya infrastruktur, yang sangat memengaruhi tingkat harga kebutuhan pokok dipasaran. Faktor lain yang menjadi penyebab adalah pasokan barang-barang itu tidak berasal dari daerah Riau, melinkan dari daerah tetangga, seperti Sumabar dan Sumut. (melba)