BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Kebijakan pemerintah terhadap bauran biodisel 15 persen seharusnya bisa menekan situasi terpuruknya harga tandan buah segar atau TBS sawit di Riau, yang dalam dua pekan terakhir ini berada pada harga yang mengkhawatirkan.
Kepala Seksi Promosi dan Perdangan, Dinas Perkebunan Provins Riau, Rusdi menganalisa jika saja kebijakan mandatori biodisel 15 persen yang dilakukan pemerintah bisa terserap dengan baik maka kemungkinan tergerusnya harga TBS Riau bisa diantisipasi.
“Penggunaan BBM untuk semua sektor diproyeksikan sebesar 72,9 juta KL dimana 36 persen berupa minyak solar yang setara dengan 26,244 juta KL. Apabila mandatori penggunaan 15% biodiesel diterapkan secara merata di berbagai sektor, akan terserap sebanyak 3,94 juta KL biodiesel untuk kebutuhan dalam negeri,” katanya.
Dia menambahkan, seandainya upaya ini direalisasikan, akan mengurangi pasokan CPO di pasar internasional, dan pada akhirnya akan meningkatkan daya saing CPOÂ dipasar domestik atau pasar dalam negeri.
Pengurangan supply ini juga harus diimbangi dengan keseimbangan pasokan minyak nabati lainnya seperti minyak kedelai, bunga matahari, rapeseed dan jagung. Faktor lainnya yang juga menentukan keseimbangan pasar adalah harga minyak mentah dunia sebagai komoditi substitusi.
“Turunnya harga minyak dunia tentu membuat minyak dunia menjadi primadona dan menjatuhkan pilihannya kesana. Maka beresiko terhadap CPO,” sambungnya.
Anjloknya harga tandan buah segar atau TBS Riau dua pekan terakhir memberi dampak buruk bagi petani sawit swadaya. Jika dipekan sebelumnya, harga TBS untuk petani swadaya berkisar diharga Rp 650 sampai Rp 800, pekan ini informasi dari setiap kabupaten/kota, harga TBS menyentuh harga Rp 500.
Hasil rapat penetapan harga TBS periode 19 Agustus sampai dengan 25 Agustus 2015 terjadi penurunan harga sebesar Rp 109. Untuk TBS umur 10 tahun ke atas Rp 1.200 lebih, yang sebelumnya Rp 1.300 lebih. Sedangkan untuk harga Cride Palm Oil Rp 6.000 lebih.
“Informasi yang kami dapatkan dari kabupaten/kota harganya bahkan menyentuh harga Rp 500,” sambung Rusdi. (Melba)