BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII Riau memang telah lama berakhir. Namun disayangkan, beberapa monumen yang seharusnya jadi saksi sejarah malah tak terawat. Ironisnya lagi, bahkan dibiar rusak.
Â
Seperti Tugu countdown (penghitung waktu mundur) PON Riau yang terletak di Jalan Cut Nyak Din I antara Kantor Gubernur dengan Pustaka Wilayah Soeman HS. Pantauan bertuahpos.com, Selasa (03/01/2015), monumen setinggi sembilan meter tersebut telah dicorat-coret oleh tangan jahil. Selain itu gambar burung serindit dan logo PON terlihat memudar.
Â
Hal ini sangat disayangkan masyarakat. Sebab setelah susah payah menjadi tuan rumah, namun monumen PON hanya jadi saksi bisu yang kian lapuk.
Â
“Hiruk pikuk PON terkesan hangat-hangat taik ayam. Panas di awal, tak dirawat dan dicoret-coret diakhir,” ujar Asben, seorang warga Kecamatan Tampan kepada bertuahpos.com.
Â
Baginya hampir semua monumen atau gedung olahraga pasca PON bernasib serupa, kurang pemeliharaan. “Sebaiknya semua bangunan pasca PON tetap dirawat karena tidak menutup kemungkinan Riau kembali menjadi tuan rumah kegiatan olahraga bergengsi. Setidaknya bisa dimanfaatkan masyarakat Riau lagi,” harapnya.
Â
Hal senada disampaikan mahasiswa salah satubperguruan tingfi negeri Pekanbaru, Afriadi. Dirinya menginginkan agar bangunan atau gedung olahraga pasca PON tetap di rawat. Sebab telah banyak menghabiskan anggaran. “Maunya dirawat, bagaimanapun juga, bangunan itu jadi saksi sejarah PON pernah berlangsung dan mengharumkan nama Riau,” katanya.
Â
Seperti yang diketahui tugu countdown sempat dirusak oleh pendemo yang menamakan diri mereka Aliansi Rakyat Riau berdaulat. Aksi tersebut diwarnai aksi pengrusakan monumen yang telah menelan anggaran Rp 1,3 milyar ini. (riki)