BERTUAHPOS.COM — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih tertekan. Pada Selasa, 8 April 2025, rupiah dibuka melemah tajam ke posisi Rp16.850 per dolar Amerika Serikat (AS), turun 1,78% dibandingkan penutupan sebelumnya. Ini jadi pembalikan arah drastis dari performa 27 Maret lalu, ketika rupiah sempat menguat tipis 0,12%.
Pelemahan nilai tukar rupiah kali ini terjadi di tengah meningkatnya ketidakpastian global, dipicu oleh memanasnya kembali tensi perang dagang internasional. Kebijakan tarif yang diluncurkan mantan Presiden AS, Donald Trump, kembali menghantui pasar.
Kini Indonesia masuk daftar negara yang jadi sasaran kebijakan resiprokal, dengan ancaman tarif balasan hingga 32 persen karena tingginya defisit dagang AS terhadap RI.
Kondisi ini membuat investor asing mulai menarik diri dari pasar keuangan domestik. Gejolak eksternal makin memperparah tekanan terhadap rupiah. Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) justru tercatat turun 0,21 persen ke level 103,04. Meskipun dolar melemah, nilai rupiah tetap tak mampu bangkit karena sentimen negatif lebih kuat menghantam ekonomi dalam negeri.
Bank Indonesia tengah bersiap ambil langkah agresif. Otoritas moneter mengisyaratkan akan melakukan intervensi di pasar spot, Domestic Non Deliverable Forward (DNDF), dan pasar Surat Berharga Negara (SBN) demi meredam gejolak yang lebih dalam, terutama untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.***