BERTUAHPOS – Harga kontrak minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) di Bursa Malaysia Derivatives (BMD) kembali ditutup melemah pada Rabu, 16 April 2025. Ini menjadi penurunan hari ketiga secara beruntun, seiring dengan pelemahan harga kedelai di bursa Chicago Board of Trade (CBOT).
Menurut trader CPO, David Ng, kekhawatiran pasar terhadap potensi lonjakan produksi sawit dalam beberapa pekan ke depan turut menekan harga. “Kami melihat level support berada di RM3.950 per ton dan resistance di RM4.200 per ton,” ujarnya, dilansir dari Bernama, Kamis, 17 April 2025.
Sementara itu, Kepala Riset Komoditas Sunvin Group yang berbasis di Mumbai, Anilkumar Bagani, menyebut bahwa meskipun harga kedelai sempat menguat pada perdagangan sebelumnya, pasar CPO tetap terbebani oleh tekanan dari penurunan harga kedelai di CBOT dan di bursa Dalian, Tiongkok. “Situasi makro masih belum stabil. Panen kedelai di Amerika Selatan yang lebih kuat turut menghambat pemulihan harga sawit,” ujarnya.
Berdasarkan estimasi Intertek Testing Services (ITS), ekspor sawit Malaysia pada periode 1–15 April 2025 mencapai 491.984 ton, naik 16,95% dibanding periode sebelumnya. Sementara itu, AmSpec mencatat kenaikan ekspor sebesar 13,55% menjadi 450.657 ton.
Pasar kini menantikan laporan produksi paruh pertama April dari Malaysian Palm Oil Millers Association (SPPOMA).
Di sisi lain, pemerintah Malaysia telah menetapkan harga referensi CPO untuk Mei 2025 sebesar RM4.449,35 per ton, turun dari RM4.547,79 per ton pada April. Dengan tarif ekspor sebesar 10%, maka bea keluar CPO pada Mei dipatok di angka RM444,94 per ton.
Di akhir perdagangan, kontrak CPO untuk pengiriman Mei 2025 turun RM23 ke posisi RM4.207 per ton. Kontrak Juni turun RM24 ke RM4.084, Juli merosot RM28 ke RM4.015, Agustus melemah RM22 ke RM3.986, dan September berkurang RM14 ke RM3.972 per ton. Untuk kontrak Oktober, harga turun RM6 ke posisi RM3.974 per ton.
Volume transaksi turut melemah menjadi 94.914 lot dari 104.470 lot sehari sebelumnya, sedangkan open interest turun menjadi 241.905 kontrak dari sebelumnya 247.195 kontrak. Sementara itu, harga fisik CPO untuk April juga terkoreksi tajam, turun RM100 ke posisi RM4.300 per ton.***