BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Menikmati sebuah sajian lezat yang terbuat dari roti, dengan kuah kari, ditemani dengan hembusan angin sore yang menyejukkan. Rasanya lengkap sudah suasana bersantai sambil makan Anda. Nuansa seperti ini tentu saja bisa didapatkan di Roti Canai Malaysia yang terletak di Jalan Bintara, tepatnya di Samping Mesjid Agung An Nur, Pekanbaru.
Hadir dengan konsep semi terbuka, dan luas membuat siapa saja akan betah berlama-lama di tempat ini. Tentunya dengan mencicip sekeping roti canai dengan kuah kari khas negeri Jiran. Perpaduan rasa dengan suasana yang terbuka membuat siapa saja seolah tengah berada di Malaysia.
Manager Operasional Roti Canai Malaysia, Wahyudin mengatakan, pihaknya sengaja mengambil konsep ala negara Jiran untuk mencocokkan dengan menu yang disajikan. Sehingga tatkala pengunjung tengah menyantap roti canai di tempat ini sungguh terasa seperti di negara aslinya.
“Ini anak-anak yang punya konsep. Saya memang membebaskan ke mereka semua, tapi tetap dengan konsep yang seperti ini. Seperti ini kan semi outdor, dengan kapasitas 40 pengunjung. inspirasinya memang dari bagaimana tempat jual canai di Malaysia, bahkan sampai pada cara penyajiannya,” ujarnya.
Di tempat kuliner yang satu ini jauh berbeda dibanding tempat kuliner lainnya. Roti Canai Malaysia memberdayakan para santri yang punya kemampuan ataupun mereka yang punya niat kuat untuk belajar mengenai kuliner. Santri dari Yayasan Pondok Pesanten Al Ikhwan ini, mengasah kemampuan memasak dan menebar tepung canai di tempat ini.
Wahyudin juga menyebutkan bahwa, tempat ini lebih kepada media belajar bagi santri untuk menambah kemampuannya selain belajar dibidang ilmu Agama. Dengan demikian setelah selesai dan menamatkan pendidikan ditempat itu, para santri sudah bisa bersaing dalam dunia kerja. “Skil-skil seperti ini dimunculkan dari sini. Mereka bisa langsung belajar berjualan,” sambungnya.
Satu lagi yang menjadi catatan penting jika Anda berkunjung ke tempat ini, bahwa tidak hanya bisa menikmati sepiring canai dengan kuah kari yang menggodanya, tapi pengunjung bisa membawa ilmu pengetahuan sambil menikmati hidangan tersebut.
“Agenda kita pada prinsipnya tetap dakwah. Perlahan kami akan memberi tahu kepada pengunjung tentang makanan sehat, halal dan dianjurkan dalam Islam. Misalnya saja, telur di cuci sebelum digunakan untuk membuat canai. Karena menurut kami, tingkat kebersihan dari najis lebih terjaga,” tambahnya.
Penulis: Dilla