BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Satu lagi bangunan yang harusnya menjadi kebanggaan Riau, khususnya Pekanbaru adalah Museum Sang Nila Utama. Namun jika kita mengunjungi gedung yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru ini, justru terkesan tak terawat.Â
Â
Saat bertuahpos.com berkunjung di gedung berarsitektur khas Melayu, Sabtu (21/02/2015), terlihat kondisinya memprihatinkan. Mulai dari lampu hias yang terletak di plafon museum yang sudah lepas, tanaman yang tidak terawat bahkan layu dan atap belakang museum sebagian sudah rusak. Bukan hanya itu saja, lemari penyimpanan benda-benda museum juga terlihat lapuk dan dimakan oleh rayap. Kondisi lemari-lemari tersebut juga menunjukkan kurang dibersihkan, terlihat debu menghitam di sebagian tempat koleksi tersebut. Dengan kondisi seperti ini, wajar saja jika masyarakat kurang berminat untuk berkunjung.
Â
Seperti hari ini, museum lengang tanpa pengunjung padahal sudah masuk akhir pekan. Kondisi ini dibenarkan oleh staf museum yang sedang bertugas, Raja Gustirina. Ia mengakui jika museum Sang Nila semakin sepi. Paling ramai pada saat ada kunjungan siswa sekolah. Meski demikian, Raja Gustirina menyebutkan bahwa pihak museum tetap berusaha melakukan promosi. Misalnya pada tahun 2014 kemarin, mereka mengikuti beberapa pameran dan menggelar kampanye hingga ke daerah terpencil. Sedangkan mengenai perawatan, ia juga mengaku rutin dilakukan oleh pegawai museum bagian konservasi.Â
Â
“Biasanya perawatan dilakukan oleh bagian konservasi. Biasanya, museum juga ada anggarannya setiap 6 bulan. Tapi untuk tahun 2015 ini, saya kurang tahu berapa biayanya,” jelasnya.
Â
Dan sering kali yang terjadi, biaya yang diajukan oleh pihak museum tak disepakati di DPRD. “Diajukannya segini tapi kemudian gak ada atau tak sampai segitu,” ujarnya lagi.Â
Â
Inilah kondisi bangunan yang harusnya bisa jadi kebanggaan Riau. Dulunya, museum ini dikenal dengan nama Museum Negeri Provinsi Riau berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 9 Januari 1991.
Â
Setelah dikeluarkannya UU No. 22 Tahun 1999 yang kemudian direvisi dengan UU No. 32 Tahun 2001 tentang Pemerintahan Daerah, maka Museum Negeri Provinsi Riau berganti menjadi Museum Daerah dan diberi nama Sang Nila Utama. Nama ini diambil dari nama seorang raja yang berkuasa sekitar abad ke-13 di Pulau Bintan.
Â
Museum Sang Nila memiliki sekitar 4.000 koleksi benda bersejarah yang ada di Riau. Yakni benda-benda bersejarah sejak jaman penjajahan Belanja dan Jepang. Selain itu juga ada beberapa koleksi yang disumbangkan oleh beberapa perusahaan di Riau. (iqbal)
Â