BERTUAHPOS.COM, JAKARTA – PT Garuda Indonesia (Persero) menyertakan fasilitas inflight connectivity secara komersial pada armada Airbus seri A330, setelah menghadirkan fasilitas tersebut pada seluruh penerbangan Boeing 777-300ER.
Direktur Layanan PT Garuda Indonesia Tbk, Faik Fahmi mengatakan, fasiltas tersebut berupa kemudahan penumpang mendapat akses internet melalui wifi selama penerbangan.
Fasilitas ini disediakan Garuda sebagai bagian upaya untuk meningkatkan layanan dan memberikan nilai lebih kepada para pengguna jasa penerbangan Garuda.
“Hal ini sejalan dengan program pengembangan New Service Concept yang tengah dilaksanakan termasuk layanan First Class yang kami luncurkan kembali, konsep pelayanan Executive Class dan Economy Class yang lebih baik,” kata Faik, saat melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan PT Telkom, di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (19/12/2013).
Garuda Indonesia akan meluncurkan fasilitas tersebut di pesawat A330 secara komersial mulai 20 Desember 2013 mendatang, pada penerbangan Jakarta-Denpasar dengan kode penerbangan GA 406 dan Denpasar-Haneda GA886.
Untuk tahap awal, layanan tersebut akan diimplementasikan sebanyak tiga pesawat A330-200 dan 1A300-300 yang dioperasikan Garuda Indonesia.
Selain itu, juga akan diterapkan secara bertahap pada rute-rute penerbangan domestik maupun internasional yang dilayani dengan seluruh pesawat A330-300.
Menurut Faik, kehadiran fasilitas tersebut di pesawat seri A330 merupakan pengembangan dari layanan serupa yang sebelumnya dihadirkan perseroaan diseluruh armada Boeing 777-300 ER.
“Kehadiran layanan ini diharapkan memberikan nilai tambah bagi pengusaha jasa karena mereka dapat tetap melanjutkan aktivitas bisnis selama penerbangan,” tuturnya.
Untuk menyediakan fasilitas ini, Garuda Indonesia menggandeng PT Telkom (Persero). Telkom berperan sebagai penyelenggara layanan internet di pesawat udara Garuda Indonesia, sesuai izin yang dikeluarkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika.
Sesaui dengan regulasi yang berlaku, layanan wifi tersebut hanya dapat digunakan saat pesawat berada di ketinggian di atas 10 ribu kaki untuk aktivitas browsing internet, social network, e-mail dan instan messaging.
“Layanan tersebut tidak diperkenankan untuk diaktivasi dan digunakan pada pesawat dalam posisi taxi, take off dan landing,” pungkasnya. (Pew/Ahm/liputan6.com)