BERTUAHPOS.COM, RENGAT – Dari Selasa (18/2), Astule Halawa (42) warga Desa Talang Durian Cacar, Kecamatan Rakit Kulim, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) masuk ke Puskesmas setempat lantaran punggung bagian kanannya terkena dodos saat ia hendak pulang kerumahnya.
Puskesmas setempat yang tidak sanggup untuk memberikan penanganan terhadap pasien, korban pun dilarikan di rujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Indrasari Rengat, guna mendapat pertolongan lebih lanjut.
Mirisnya setelah pasien tadi masuk ke RSUD Indrasari Rengat, justru pihak rumah sakit hanya memberikan pertolongan suntik tetanus dan menyarankan agar pasien istrahat terlebih dahulu sesuai dengan perintah dokter yang disampaikan oleh perawat kepada pasien, demikian dikatakan oleh Halawa saat ditemui Bertuahpos.com, Kamis (20/2), di ruang inap Rumah Sakit Kasih Ibu.
Dihari yang sama itu keluarga pun langsung protes atas saran yang dianjurkan oleh pihak RSUD, lantaran luka dibagian punggung halawa tadi sudah ‘menganga’ sekitar 10 Cm.
“Kecewa sekali, luka saya hanya diberikan penangan suntik antibiotik, dan malah dianjurkan untuk operasi tiga hari kemudian,” tuturnya.
“Lima jam lamanya saya di RSUD, itupun hanya diberikan suntik tetanus, saya harus menahan kesakitan saat itu,” sesal Halawa.
Sembari menahan sakit serta meminta pihak RSUD Indrasari Rengat, untuk melakukan operasi justru kesan yang tidak mengenakkan dialami pria itu.
“Jika tidak mengikuti aturan disini, silahkan saja pindah kerumah saki lain,” tutur Halawa, menirukan kata pasien.
Anehnya meski pihak RSUD Indrasari meminta agar pasien tadi dirujuk kerumah sakit swasta, justru tanpa ada pemberitahuan dari RSUD Indrasari terkait penyakit pasien tadi.
Harypudin seorang perawat Rumah Sakit Kasih Ibu, saat dikonfirmasi mengatakan bahwa Halawa, tadi diantar oleh RSUD Indrasari, pukul 20:40 Wib, menggunakan ambulance anehnya kata perawat yang menerima keluarga pasien tersebut justru tidak mengetahui apa penyakit pasien tadi.
“Kita kecewa juga, biasanya kalau memang ada rujukan pasien pihak RSUD Indrasari biasanya melaksanakan komunikasi terlebih dahulu. Namun tidak dengan pasien ini,” kata Hary.
Bahkan saat menerima Halawa, Hary sempat bertanya kepada supir ambulance tadi dan bertanya apa sakit pasien tersebut, lagi-lagi supri dan perawat tersebut tidak dapat menjawab pertanyaan dari Rumah Sakit Kasi Ibu.
“Setelah itu kita baru memberi pertolongan dan hasil konsultasi dengan dokter bedah dan bius, pada hari itu juga kita melakukan operasi pada pasien,” tuturnya.
Ia pun mengatakan bahwa kondisi pasien kini sudah masuk dalam tahap pemulihan. “Dalam 2 atau 3 hari ini pasien sudah pulang kok, dan rawat inap saja lagi. Karena kondisinya sudah membaik pasca operasi,” tuturnya.
Sementara itu KTU RSUD Indrasari, Isepriyadi menuturkan ia tidak menampik bahwa benar ada pasien bernama Halawa tadi tidak dirujuk kerumas sakit swasta, hanya saja ia belum dapat menjelaskan mengapa pasien tersebut di rujuk dan justru tidak diberikan pelayanan terlebih dahulu.
“Untuk itu kita sudah memanggil dokter yang bersangkutan, begitu pula dengan pelayan. Masih proses investigasi terdahulu, saya cari tahu dulu apa penyebabnya,” singkatnya.(bpc18).