BERTUAHPOS.COM — Proyek galian di jalan protokol di Kota Pekanbaru kerap menjadi isu kontroversial. Selain mengganggu kelancaran lalu lintas, proyek penggalian untuk pemasangan pipa atau kabel di bawah tanah membuat kondisi infrastruktur jalan rusak.
Kendati demikian, Pj Gubernur Riau, SF Hariyanto menyikapi persoalan ini dengan berharap agar pihak terkait selalu taat pada ketentuan berlaku. Oleh sebab itu, Pemko Pekanbaru diminta untuk membuat aturan yang lebih ketat agar proyek tersebut tidak menimbulkan polemik berkepanjangan.
Dia menyebut, pentingnya pengetatan aturan untuk memastikan bahwa galian di jalan protokol tidak menimbulkan kerusakan jangka panjang.
“Kita mendukung galian di jalan protokol jika memang dibutuhkan untuk perbaikan atau pengembangan infrastruktur. Namun, aturannya harus jelas dan pelaksanaannya harus benar,” ujarnya.
Aturan yang lebih ketat diperlukan untuk mengatur proses galian di jalan Protokol di Kota Pekanbaru. Hal ini, menurut Pj Gubri, mencakup penentuan waktu galian agar tidak mengganggu jam sibuk, penggunaan metode yang tepat, dan prosedur penutupan kembali yang baik.
“Seringkali, kita melihat jalan yang baru saja digali kemudian ditutup dengan asal-asalan, sehingga cepat rusak lagi. Ini harus dihindari,” tambahnya.
Selain itu, SF Hariyanto, menegaskan bahwa pelaksanaan galian harus mengikuti standar operasional yang ketat. Penggunaan teknologi dan metode yang tepat sangat penting untuk memastikan bahwa jalan tetap dalam kondisi baik setelah galian selesai.
“Pelaksanaan yang benar melibatkan perencanaan yang matang dan pengawasan ketat. Setiap langkah harus dipantau untuk memastikan tidak ada yang terlewat,” jelas pakar tersebut.
Selain itu, Pj Gubri juga menekankan pengawasan oleh pihak berwenang, agar dimaksimalkan. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua aturan dipatuhi. Lalu, sanksi yang tegas perlu diterapkan bagi pelanggar.
“Tanpa pengawasan yang ketat dan sanksi yang jelas, sulit untuk menjamin bahwa pelaksanaan galian dilakukan dengan benar. Semua pihak harus berkomitmen untuk menjaga kualitas infrastruktur,” katanya.***