BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indra Agus Lukman menjelaskan, dari hasil pengecekan Lower Explosive Limit (LEL) dan H2S terhadap intensitas semburan gas bumi disertai lumpur di kawasan Tenayan Raya, Pekanbaru, sempat meninggi pada Sabtu, 6 Februari 2021.
Hasil pemantauan dari alat itu menunjukkan intensitas semburan gas bumi di kawasan Tenayan Raya itu sempat menyentuh 6%, dan berpotensi memunculkan ledakan. Namun, kata Indra, per Minggu, 7 Februari 2021, alat tersebut menunjukan angka penurunan drastis yakni berada dititik 0%.
“Bagusnya, LEL dan H2S nya sekarang sudah di titik nol. Kemarin memang cukup tinggi, yakni di atas 5% dan bisa memicu ledakan,” ungkapnya.
Indra menyebut, dengan demikian intensitas semburan gas bumi di komplek Pondok Pesantren Al Ihsan di Kecamatan Tenayan Raya, itu terpantau terus mengalami penurunan. Selain intensitas semburannya yang menurun, tinggi semburan juga terpantau terus menurun.
“Sampai saat ini kami dan beberapa pihak lainnya terus melakukan pemantauan kondisi di lapangan. Hasilnya diketahui bahwa intensitas semburan terus menurun,” kata Indra.
Sebelumnya, dia juga sudah menjelaskan, bahwa perkiraan semburan gas bumi disertai lumpur itu tidak akan berlangsung lama, seperti yang dikhawatirkan masyarakat akan sama dengan kasus lumpur lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur.
“Kemungkinan besar hanya dalam beberapa hari sudah mereda. Terbukti, bahwa intensitas semburan lumpur itu sudah tidak seperti awal mula gas itu keluar,” jelasnya. (bpc2)