BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Pemprov Riau meminta kepada Dinas Kesehatan di Kabupaten/Kota di Riau, agar melengkapi data formulir pengambilan sampel untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Sebab, masih banyak daerah kurang melengkapi data pasien saat dilaporkan ke provinsi.
“Bahwa formulir kesehatan yang diisi dari rumah sakit kurang lengkap sehingga hasilnya tidak bisa dibaca,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir.
Dia mengatakan, yang membuat hasil sampel terlalu lama salah satunya permasalahannya karena kurang lengkapnya pengisian data yang dikirim oleh rumah sakit daerah yang memiliki PDP. “Untuk diingat kembali kepada seluruh kepala dinas kesehatan untuk menyampaikan hal ini terhadap rumah sakit rujukan PDP,” tuturnya.
Hal lain yang disampaikan Kadiskes Mimi Yuliani Nazir, mengenai Alat Pelindung Diri (APD), Pemerintah Provinsi Riau (Pemprov Riau) terlah mendapatkan bantuan dari Kementerian Kesehatan, dan sudah didistribusikan sesuai kasus Rumah Sakit kabupaten kota masing-masing.
“Namun untuk Rumah Sakit yang menjadi rujukan oleh pemerintah pusat, dilebihkan untuk APD-nya, karena jumlah pasien yang lebih banyak,” ujarnya.
Dikatakannya, untuk pendistribusian ADP ke kabupaten/kota se-Riau, langsung dikirimkan ke Rumah Sakit yang telah ditunjuk pemerintah. Maka diharapkan kepada Kadiskes Kabupaten kota provinsi Riau untuk melakukan pengecekan langsung. Sedangkan untuk Rafid test juga telah distribusikan ke kabupaten/kota se-Riau, untuk mengirimkannya langsung dialokasikan ke kantor dinas kesehatan daerah.
“Pelaksanaan Rafid test ini, dipantau langsung oleh Dinkes masing-masing kabupaten kota di Riau,” ucapnya.
Mimi Yuliani Nazir mengharapkan, ADP dan Rafid test dapat memudahkan tim medis untuk menangani kasus Covid 19, serta seluruh kadis wilayah kabupaten kota se-Riau untuk melaporkan segala perkembangan PDP.
“Mohon dilaporkan apabila ada pasien yang sudah meninggal atau sudah ada yang pulang, untuk dilaporkan ke provinsi Riau,” tutupnya. (bpc3)