BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Ratusan Eks Karyawan PT Ricry, sebuah perusahaan pabrik karet di Rumbai, Pekanbaru, menyatakan tidak akan meninggalkan kantor Gubernur Riau. Mereka akan tetap bertahan sampai ada solusi yang diberikan pemerintah.
“Kami tidak akan pulang. Kami akan tidur di sini sampai ada solusi dari Pak Gubernur. Kami hanya ingin mendengar dukungan dan solusi yang ditawarkan pemerintah terhadap masalah yang kami hadapi,” kata Ari saat diwawancarai Bertuahpos, Senin, 20 Juli 2020.
Ratusan Eks Karyawan PT Ricry melakukan aksi demonstrasi karena hak mereka tidak dibayarkan oleh perusahaan. Total dana yang harus dikeluarkan oleh perusahaan itu sekitar Rp30 miliar. Perjuangan ini, kata Ari, sudah dilakukan sejak 2 tahun lalu.
Saat perusahaan itu tutup, pihak manajemen menghilang dan tidak seolah-olah tak ada niat untuk melunasi kewajiban mereka. Akibatnya, ratusan Eks Karyawan PT Ricry terlantar. Kata Ari, sebagian besar dari mereka kini bekerja serabutan, ada yang jadi pemulung, bahkan ada yang menganggur.
“Sudah banyak dari rekan-rekan sebelumnya yang diusir dari rumah kontrakan mereka dan pergi. Bahkan juga ada Eks Karyawan yang sampai meninggal dunia dan tidak bisa menikmati hasil dari pekerjaan mereka,” ungkapnya.
Menginap di depan kantor Gubernur Riau, sampai ada solusi kongkrit yang ditawarkan merupakan langkah terakhir yang bisa mereka lakukan. Sebab sudah tidak tahu harus mengadu kemana dan berbuat apa.
“Pak Gubernur punya kuasa, setidaknya dia bisa memberikan solusi terhadap masalah ini. Itu yang kami tunggu. Tapi pihak dari Pemprov Riau mengatakan Pak Gubernur sedang tidak ada di tempat. Kami sangat kecewa,” jelasnya. (bpc2)