BERTUAHPOS.COM – Menyambut bulan suci Ramadan, Dompet Dhuafa Riau menggelar Pelatihan Belajar-Mengajar Alquran Isyarat serta menyalurkan 1.000 mushaf Alquran Isyarat ke 16 Sekolah Luar Biasa (SLB) di Provinsi Riau.
Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, 12-14 Februari 2025, di Aula SLB Negeri Pembina Pekanbaru dan diikuti oleh berbagai SLB serta komunitas Gerkatin Pekanbaru. Program ini bertujuan untuk memberikan akses belajar Alquran bagi penyandang tunarungu.
Acara dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, yang diwakili oleh Kepala Bidang PKPLK, Harisman, S.Pd., serta dihadiri oleh sejumlah pejabat dan tokoh pendidikan, di antaranya perwakilan Kemenag Provinsi Riau, Dompet Dhuafa Riau, ESQ Kemanusiaan, dan Ketua MKKS Provinsi Riau.
Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Riau, Hendi Mardika, menjelaskan bahwa program ini tak hanya menyalurkan mushaf Alquran Isyarat, tetapi juga melatih guru agar mampu mengajarkan metode membaca Alquran bagi penyandang tunarungu.
“Membaca Alquran adalah ibadah yang dianjurkan bagi seorang Muslim, terlepas dari bagaimana pun kondisinya. Agar lebih bermanfaat, kegiatan ini bukan hanya sekadar penyaluran mushaf, tetapi juga pelatihan kepada guru agar mereka bisa mengajarkan metode ini kepada siswa tunarungu,” ujarnya.
Hendi berharap program ini dapat diperluas ke seluruh kabupaten/kota di Provinsi Riau dan mengajak lebih banyak pihak untuk berkontribusi.
“Jika tertarik menjadi bagian dari kebaikan ini, silakan menghubungi Dompet Dhuafa Riau,” tambahnya.
Ketua MKKS Provinsi Riau, M. Haris, S.Pd., M.M., menyambut baik program ini dan berharap para guru dapat menguasai metode membaca Alquran Isyarat agar bisa diajarkan kepada anak-anak.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat dan harus dimaksimalkan sebaik mungkin oleh para pengajar. Semoga setelah pelatihan ini, mereka dapat menerapkannya di sekolah masing-masing,” katanya.
Sementara itu, General Manager ESQ Kemanusiaan, Dewi Anjani, menekankan bahwa pelatihan ini bukan hanya bertujuan agar tunarungu bisa membaca Alquran, tetapi juga memahami dan menghafalnya.
“Terima kasih kepada Dompet Dhuafa yang telah mendukung penuh kegiatan ini. Semoga para pengajar bisa mengimplementasikan ilmunya kepada murid-murid di kelas,” tuturnya.
Perwakilan Kemenag Provinsi Riau, Herafirmansyah, S.Ag., menilai program ini sebagai inovasi luar biasa yang jarang dilakukan oleh komunitas atau lembaga lainnya.
“Dompet Dhuafa telah memulai sesuatu yang sangat bermanfaat. Ini adalah program luar biasa yang belum banyak dilakukan di tempat lain, tetapi justru mereka yang melakukannya lebih dulu,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang PKPLK Disdik Riau, Harisman, S.Pd., mengakui bahwa selama ini masih minim kerja sama antara pemerintah dan lembaga sosial dalam membantu pendidikan anak tunarungu.
“Ke depannya, kita harus lebih banyak berkolaborasi dalam menuntaskan tantangan pendidikan di SLB. Kami sangat mengapresiasi Dompet Dhuafa atas inisiatif luar biasa ini,” katanya.
Dengan adanya program ini, diharapkan para penyandang tunarungu di Riau dapat lebih mudah mengakses pembelajaran Alquran, sekaligus meningkatkan literasi agama di kalangan mereka.