BERTUAHPOS.COM,PEKANBARU- Terkait adanya kenaikkan suku bunga Kredit Kepemilikkan Rumah (KPR) sebesar 0,5-1 persen, Real Estate Indonesia (REI) DPD Provinsi Riau menolak kebijakan tersebut. Baik pada perumahan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) maupun perumahan komersil.
Karena kenaikkan suku bunga tersebut berdampak pada menurunnya animo masyarakat untuk membeli perumahan. Hal ini dikatakan Nursyafri Plt Ketua REI DPD Riau kepada bertuahpos.com, Selasa (16/09/2014).
 “Pada dasarnya kita tidak menginginkan kenaikkan suku bunga KPR, apalagi perumahan FLPP. Malahan kita berharap perumahan FLPP diberikan suku bunga bersubsidi terkecuali perumahan komersil,” ujarnya.
Pada perumahan komersil, pembeli sudah dianggap layak dan mampu. Segmen ini berbeda dengan perumahan FLPP yang harus disubsidi oleh negara, karena yang membeli rumah FLPP merupakan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
“Kelompok MBR memang harus disubsidi oleh negara dalam Peningkatan Prasarana, Sarana, dan Utilitas (PSU), perbaikkan jalan, semenisasi apalagi dalam hal suku bunga,” jelasnya.
REI Riau telah meminta kepada Bank yang ada di Riau, agar jangan ada kenaikkan yang signifikan. Sehingga tidak memberatkan konsumen maupun developer. Baik itu pinjaman berbentuk Kredit Yasa Griya (KYG), maupun bentuk KPR.
Ia juga meminta bank di daerah memberikan usulan ke pusat agar tidak menaikkan suku bunga pada saat ini, karena melihat kondisi perekonomian yang tidak stabil.
“Kita dari REI sudah sampaikan hal ini baik secara lisan maupun tulisan agar tidak menaikkan suku bunga yang ada. Tapi bank ini vertikal, semua kebijakan harus dari pusat maka sampai saat ini kita masih menunggu,” pungkasnya. (yogi)