BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru tidak bisa berbuat banyak dalam menangani permasalahan konflik antara PT Gojek Indonesia (GI) dengan mitranya atau driver gocar Pekanbaru.
Seperti yang disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru, Pemko hanya bertugas sebagai jembatan mediasi antara PT Gojek Indonesia dengan driver.
“Tadi sepakat bahwa kepada Dishub diminta melakukan mediasi. Mereka (driver gocar Pekanbaru) mengadu kepada orang tuanya (Pemko Pekanbaru). Meskipun ini swasta, bagaimana pun tetap berpengaruh kepada pemko, mereka maasyarakat kita,” ujar Kendi, Senin 13 Agustus 2018.
Kendi menjelaskan, pemko dalam hal ini Dishub Pekanbaru akan segera memanggil PT Gojek Indonesia (GI) untuk menyampaikan tuntutan para driver.
“Mediasinya kami akan memanggil pihak PT Gojek. Nantinya kita akan komunikasikan ke PT Gojek terkait tuntutan tertulis para driver. Kemudian kita minta tanggapan dari PT Gojek, dicari titik temunya, solusinya,” tutur Kendi.
Namun Kendi mengatakan, pihaknya belum memastikan kapan pihaknya akan segera bertemu dengan pimpinan PT Gojek Indonesia.
Baca:Â Demo Driver Gocar Pekanbaru, Penumpang Bus TMP Terkena Imbasnya
“Saya dengar pimpinan PT Gojek sedang mutasi, ada pertukaran, apakah sudah di Pekanbaru atau belum saya belum tahu ini,” ucapnya.
Untuk itu, Kendi meminta agar PT Gojek Indonesia dan para driver lebih koorperatif agar bisa menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
“Intinya PT Gojek harus ketemu, kita harapkan bisa bertemu. Sudah disampaikan juga, minta kerja sama perusahaan, minta kerja sama koorperatif. Untuk driver, kita juga minta sama-sama mari kita menjaga ketertiban,” pungkasnya.
Seperti yang diketahui, hari ini ratusan driver gocar Pekanbaru menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Walikota Pekanbaru. Massa meminta agar PT. Gojek Indonesia (GI) segera ditutup. Hal ini dikarenakan PT. GI dianggap semena-semena dengan memotong uang insentif, dari semula Rp220.000 menjadi Rp90.000. (bpc9)