BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Tim Search and Rescue (SAR) gabungan masih berkomitmen di lokasi jatuhnya pesawat Pilatus PC-6 Porter PK-SNE milik Smart Aviation di Binuang, Nunukan, Kalimantan Utara.
Tujuan utama mereka adalah mencari kotak hitam (black box) dan Flight Data Recorder (FDR) untuk membantu penyelidikan.
Menurut Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Tarakan, Syahril, “Satu unit helikopter Bell telah dikerahkan dari Malinau untuk misi pencarian black box dan FDR.”
Tim SAR gabungan terdiri dari 10 personel, termasuk lima dari Basarnas dan lima dari TNI/Polri, yang fokus pada pencarian dan evakuasi di lokasi kejadian.
Proses evakuasi dilakukan dengan koordinasi yang baik, di mana tim dari Tarakan menggunakan helikopter Super Puma H-225M Reg. H-2207 untuk membawa pulang tim SAR dari koordinat 27.60″ N 115° 56′ 32.40″ E dengan jarak 98.29 NM dan heading 283.44°.
Syahril menjelaskan, “Cuaca saat ini berawan dengan angin bertiup dari Barat Laut ke Timur Laut, kecepatan angin 2-25 knot, dan tinggi gelombang mencapai 1,25-2,5 meter.”
Penting untuk dicatat bahwa seluruh korban, termasuk pilot Capt. M Yusuf yang selamat dan mekanik Deni S yang meninggal dunia, telah dievakuasi pada 10 Maret 2024, dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Jusuf SK untuk penanganan lebih lanjut.
Pesawat Smart Aviation PK-SNE hilang kontak setelah lepas landas dari Bandara Internasional Juwata Tarakan pada 8 Februari 2024, pukul 08.25 Wita, menuju Binuang, Krayan, Nunukan. Proses pencarian black box menjadi fokus utama dalam upaya penyelidikan kejadian ini.***