BERTUAHPOS.COM — Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, mengumumkan bahwa Amerika Serikat telah melakukan pemantauan pertama terhadap pesawat pembom Rusia dan China yang terbang bersama di lepas pantai Alaska. “Ini bukan kejutan bagi kami,” ujar Austin pada Kamis, 25 Juli 2024.
Austin menyatakan bahwa Komando Utara AS dan Komando Pertahanan Aerospasial Amerika Utara (NORAD) memantau pesawat-pesawat tersebut “dengan sangat dekat”. Pesawat-pesawat itu tetap berada di wilayah udara internasional, sekitar 200 mil dari lepas pantai Alaska.
Dalam pernyataan pada Rabu, 24 Juli 2024, NORAD mengungkapkan bahwa pesawat pembom tersebut terdiri dari dua pesawat Rusia dan dua pesawat China, yang “tidak dianggap sebagai ancaman”.
Meskipun demikian, AS mengungkapkan kekhawatiran tentang meningkatnya minat China di wilayah Arktik serta kerja sama yang berkembang dengan Rusia, termasuk terkait perang di Ukraina.
Dalam pengumuman strategi Arktik baru minggu ini, Departemen Pertahanan AS menyatakan akan memperluas kesiapan militer dan pengawasan di Arktik mengingat kepentingan China dan Rusia serta risiko baru yang diakibatkan oleh perubahan iklim yang semakin cepat.
Langkah-langkah ini diperlukan “untuk memastikan Arktik tidak menjadi titik buta strategis” karena mencairnya es membuat wilayah ini lebih mudah diakses secara ekonomi dan militer, menurut Strategi Arktik 2024 Departemen Pertahanan yang dirilis pada hari Senin.
Pentagon juga menyebutkan perlunya pemodelan dan perkiraan yang lebih baik tentang lingkungan yang berubah cepat untuk mempersiapkan potensi pertempuran dalam kondisi yang semakin tidak dapat diprediksi di wilayah utara.***