BERTUAHPOS.COM — Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengungkapkan bahwa betapa luar biasanya kekuatan Medsos (media sosial)
“Kerusuhan di beberapa negara dipicu oleh Medsos,” katanya saat Rapat Pimpinan [Rapim] TNI Tahun 2021 di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa, 16 Februari 2021.
“Kekuatan medsos telah menggulirkan kerusuhan di beberapa negara, seperti Eropa, Amerika Serikat, Myanmar, dan Thailand,” kata Hadi.
Dia mengumpamakan sosial media dengan ‘senjata sosial baru’ yang tercipta karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi [Iptek].
Senjata itu adalah internet, siber, dan media sosial. Semua perangkat ini harus mendapat perhatian bersama dalam mengimplementasikannya.
“Kini, Sosmed dan internet mengambil peran penting sebagai perangkat yang dimanfaatkan untuk penyebaran faham radikalisme dan terorisme,” ujar dia.
Bahkan lebih dari itu, Hadi melihat, media sosial juga dimanfaatkan sebagai tools propaganda, merekrut generasi radikal dan teroris. Dunia maya kini begitu dominan dalam peran-peran seperti itu.
Soal media diyakini mengambil peran lebih jauh dalam hal tatanan sosial kemasayarakat, di mana isu radikalisme dan terorisme merupakan bagian dari itu.
“Media sosial adalah kekuatan baru dalam pengaruh politik,” kata Guru Besar Komunikasi Organisasi UPI Suwatno, dalam editorialnya yang terbit di tempo.co, 5 September 2018
Berbagai peristiwa politik kontemporer di seluruh sudut dunia melibatkan adanya peran media sosial yang dahsyat.
Gerakan 212 menjadi saksi sejarah bagaimana pengorganisasian massa dilakukan dengan kekuatan media sosial.
Fenomena semacam ini telah dibayangkan oleh teoretikus semacam Marshall McLuhan sejak 1960-an dengan mewacanakan gagasan ‘desa global’.
Suanto menuliskan, berkat penemuan internet dan Web 2.0, sekat-sekat ruang dan waktu dalam pertukaran informasi di seluruh dunia dapat dipangkas.
Thomas L. Friedman menyebutnya, “dunia yang datar (flat world).” Setelah Web 2.0, dunia komunikasi kemudian dikejutkan dengan Web 3.0 dan yang terbaru Web 4.0.
Kecerdasan Web 3.0 dapat menghubungkan, mengintegrasikan, dan menganalisis data dengan berbagai pengaturan untuk memperoleh arus informasi baru (Aghaei dkk, 2012).
Adapun Web 4.0 adalah penemuan tercanggih. Motifnya adalah interaksi manusia dengan mesin secara simbiosis (Choudhury, 2014). (bpc2)