BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Anggota DPR RI Fraksi Gerindra, Fadli Zon mengatakan agar pemerintah tidak hanya tergantung kepada vaksin Sinovac.
Menurut Fadli, vaksin Sinovac masih belum jelas keampuhan dan keamanannya.
Di sisi lain Fadli juga menyarankan pemerintah agar mengimpor beberapa jenis vaksin. Termasuk juga vaksin Pfizer yang sudah teruji dan dipakai banyak negara.
“Sebaiknya pemerintah mengimpor beberapa jenis vaksin termasuk Pfizer yg sdh teruji n dipakai banyak negara maju. Jgn hanya tergantung vaksin Sinovac yg belum jelas keampuhan n keamanannya,” tulis Fadli di akun twitternya, @fadlizon, Jumat 25 Desember 2020.
Sebelumnya, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) RI menegaskan hingga ini belum ada pengumuman mengenai tingkat keampuhan [efikasi] terkait Vaksin Sinovac yang dibeli pemerintah Indonesia dari China awal Desember 2020 lalu.
Media massa yang berbasis di Qatar, Al Jazeera, pada 24 November lalu merilis informasi yang menampilkan sebuah tabel soal perbandingan efikasi 10 merek vaksin.
Vaksin tersebut adalah produksi dari AstraZeneca-Oxford, CanSino, Gamaleya Research Institute, INOVIO, Johnson & Johnson, Moderna, Pfizer-BioNTech, Sinopharm, dan Sinovac.
Dalam informasi itu, Al Jazeera memaparkan vaksin yang paling tinggi menimbulkan respons imun adalah produsen vaksin Pfizer yang tingkat efikasinya disebutkan mencapai 95 persen.
Disusul Moderna-NIAID dengan efikasi 94,5 persen. Kemudian, Sinovac disebutkan menjadi merek vaksin yang memiliki efikasi rendah, meski tanpa dicantumkan persentase efikasinya.
Belakangan, Sinovac juga menuai kritik di sejumlah negara yang memesannya. Kritik tersebut datang dari Brasil, Filipina, dan Kamboja. Di Indonesia, uji klinis Vaksin ini bekerja sama dengan Bio Farma dan Universitas Padjajaran baru tuntas pada Mei 2021 dan laporan awal pada Januari 2021. (bpc4)