BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Salah seorang ayah dari salah satu laskar FPI yang meninggal akibat ditembak mati dalam insiden bentrok di Tol Cikampek, menantang polisi untuk melakukan sumpah laknat atau kutukan [muhabalah].
“Saya juga sangat tidak terima bila putra saya dan keenam para mujahid ini dikatakan membawa senjata padahal kami tahu persis siapa dan kami tahu dia aktif dimana,” kata Suhada, ayah korban laskar bernama Faiz Ahmad Syukur, seperti dikutip dari suara.com.
Dia dan pihak keluarga lainnya sangat terkejut saat menonton televisi, di mana informasi menyebut para laskar yang tewas membawa senjata tajam bahkan senjata api.
Ia pun lantas mengajak polisi berdiskusi dengan keluarga melalui syariat islam yakni muhabalah atau sumpah laknat atau kutukan.
“Kalian datangkan keluarga kalian, saya datangkan keluarga saya, mari bermubahalah (sumpah laknat) benar kah anak saya membawa senjata atau tidak, nanti siapa yang dilaknat oleh Allah SWT,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.
Lebih lanjut, Suhada dan para keluarga laskar mengaku merasa janggal jika polisi menyebut putra-putranya membawa sajam dan senpi untuk menyerang polisi.
“Jadi itu salah satu kami berusaha meyakinkan putra putra kami tidak membawa senjata, senjatanya dari mana,” tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, Jenazah 6 laskar FPI yang tewas ditembak mati dalam bentrokan dengan aparat di Tol Jakarta-Cikampek KM 50 dipastikan dipulangkan dari RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. (bpc2)