BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Habitat gajah di Riau tak luput dari musibah banjir. Dampak banjir di kantong gajah Tesso Utara, membawa 2 ekor gajah jantan muncul ke pemukiman warga di Desa Makmur (SP 6), Kabupaten Pelalawan, Riau. Situasi ini memunculkan tantangan serius bagi konservasi lingkungan.
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau, Genman Suhefti Hasibuan, menyampaikan bahwa habitat asli gajah-gajah ini terendam banjir selama 2 pekan terakhir. Pemantauan dilakukan oleh petugas lapangan, dipimpin langsung oleh Kabid Wilayah I BBKSDA, Andri Hansen Siregar.
“Gajah-gajah ini mencari lahan kering dan aman, mengakibatkan mereka memasuki permukiman di SP 6,” jelas Genman.
Andri Hansen mengungkapkan, bahwa 2 ekor gajah tersebut berasal dari kantong gajah di Tesso Selatan, dan masuk ke perkampungan sejak 2 pekan lalu.
Meskipun dewasa dan terpisah dari kelompoknya, gajah-gajah ini mulai bergerak menuju perkebunan sawit perusahaan, menjauhi perkampungan penduduk.
Sebagai respons, petugas Balai BKSDA Riau telah berkoordinasi dengan Damkar, BPBD, polisi, dan TNI di lokasi.
Mereka juga terus memantau pergeseran gajah untuk mencegah konflik dan memberi imbauan kepada warga agar tidak mendekati hewan tersebut.
Dalam situasi ini, kecepatan dan koordinasi antar lembaga menjadi kunci untuk menjaga keselamatan masyarakat dan keberlanjutan habitat gajah.
Tim konservasi tetap berkomitmen untuk meminimalkan potensi konflik dan melindungi keberlanjutan ekosistem alam di wilayah ini.***