BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Inggris menjadi negara pertama melaporkan warganya diserang virus corona varian baru. Saat ini sejumlah negara lain di belahan dunia juga sudah mengkonfirmasi bahwa virus itu sudah menjangkiti warga-warga di negara mereka.
Menurut Pakar virus dari UGM, masyarakat tak perlu panik menghadapi virus varian baru namun mengedepankan protokol kesehatan secara ketat.
Adapun sejumlah negara yang telah melaporkan penyebaran virus corona varian baru yakni Irlandia, Perancis, Belanda, Denmark, Australia, Singapura, Hong Kong dan Israel.
Pakar virus Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM, Gunadi mengatakan, mutasi ini diduga meningkatkan transmisi antar manusia sampai dengan 70%. Namun, mutasi ini belum terbukti lebih berbahaya atau ganas.
“Mutasi ini juga belum terbukti mempengaruhi efektivitas vaksin Corona yang ada,” kata Gunadi dalam keterangan tertulisnya, seperti dikutip dari INews.
Sedangkan dari sembilan mutasi VUI 202012/01, ada satu mutasi yang paling berpengaruh yaitu mutasi N501Y. Karena mutasi N501Y terletak pada Receptor Binding Domain (RBD) protein S.
“RBD merupakan bagian protein S yang berikatan langsung dengan ACE2 receptor untuk menginfeksi sel manusia,” ujarnya.
Gunadi menjelaskan untuk deteksi mutasi virus ini, tes swab PCR bisa digunakan dengan mendeteksi kombinasi beberapa gen pada virus Corona.
Hanya saja karena varian baru tersebut terdiri dari multipel mutasi pada protein S, maka diagnosis Covid-19 sebaiknya tidak menggunakan gen S, sebab bisa memberikan hasil negatif palsu.
“Untuk itu peran surveilans genomik (whole genome sequencing) virus Corona menjadi sangat penting dalam rangka identifikasi mutasi baru, untuk pelacakan (tracing) asal virus tersebut dan dilakukan isolasi terhadap pasien dengan mutasi tersebut, sehingga penyebaran virus Corona bisa dicegah lebih lanjut,” katanya. (bpc2)