BERTUAHPOS.COM – Percaya atau tidak, film dokumenter berdujul: Dirty Vote yang disutradarai oleh Dandhy Laksono, telah menyita publik Indonesia dengan jumlah penonton yang fantastis dalam waktu singkat.
Film ini sudah dirilis pada 11 Februari 2024, atau tiga hari sebelum pencoblosan Pemilu 2024 (14 Februari 2024).
Film ini dirilis di Youtube dan diberikan secara gratis kepada publik. Setelah 24 jam di publish, Dirty Vote ditonton 3,1 juta orang. “Terimakasih atas semua dukungannya,” kata Zainal Arifin Mochtar, salah satu narasumber utama film ini.
Film dokumenter ini mengungkap fakta-fakta dugaan praktik kecurangan dalam Pemilu 2024. Zailan mengatakan, film ini merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk memperjuangkan demokrasi, agar bisa menghasilkan pemilu yang berintegritas.
“Terima kasih atas dukungan semua. Ini bukti kesatuan kita melawan ketidakadilan,” kata Zainal melalui akun Instagramnya @zainalarifinmochtar.
Zainal telah menerima ribuan mention di Instagram, yang membuatnya sulit untuk merepost semua dukungan tersebut. Meski mendapat banyak dukungan dari publik, dia menyadari bahwa, “Perjuangan kita masih panjang!”.
Film dokumenter Dirty Vote, menampilkan berbagai fakta dan alur atas rekam jejak dugaan praktik kecurangan yang dilakukan oleh berbagai pihak dalam proses Pemilu 2024. Sebagai analisnya adalah para pakar hukum tata negara, seperti Zainal Arifin Mochtar, Bivitri Susanti, dan Feri Amsari.
Film ini diproduksi dengan dana patungan dari kolaborasi lintas organisasi masyarakat sipil. Produser “Dirty Vote,” Joni Aswira, menjelaskan bahwa biaya produksi film ini diperoleh melalui crowdfunding dan sumbangan dari individu serta lembaga.
“Film ini adalah hasil kerja sama yang solid. Biaya produksi kami kumpulkan bersama,” kata Joni.
Joni juga menambahkan bahwa Dirty Vote diproduksi dalam waktu singkat, hanya dua minggu, mulai dari riset hingga rilis. “Proses pembuatan film ini sangat cepat, mengingat urgensi untuk mengungkap kecurangan yang terjadi,” ungkap Joni.***