BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Saling toleransi antar umat beragama menjadi hal paling mendasar untuk terciptanya kedamaian dan ketentraman di lingkungan sosial. Oleh sebab itu, setiap individu perlu memiliki rasa saling harga-menghargai terutama dalam beragama.
Hal ini diungkapkan oleh Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution saat membuka dialog lintas agama di Pekanbaru, pada Sabtu, 23 April 2022. “Yang penting kita masing-masing saling menghargai, saling mengetahui. Toleransi yang kita lakukan adalah terhadap kehidupan yang kita lakukan bersama-sama,” katanya.
Dia menyebut, keberadaan organisasi khususnya berkenaan organisasi keagamaan harus bekerja sama dalam mewujudkan kerukunan, keharmonisan dan keamanan dalam beribadah.
Untuk itu, orang yang berada dalam organisasi keagamaan harus mereka yang ahli dalam bidangnya, sehingga mampu mengurus persoalan yang berkaitan dengan keagamaan, jangan sampai ada intervensi dari pihak lain.
“Misalnya juga, organisasi kesenian, biarkan orang kesenian yang menyelesaikannya (permasalahan yang berkaitan dengan kesenian), bidang olahraga juga demikian. Jangan ada politik di dalamnya, kalau hobi di politik bisa ikut partai politik atau lain sebagainya,” sebutnya.
Menurutnya, jika hal ini dilakukan dengan baik, makanya persoalan yang ada dapat dihadapi bersama, seperti mewujudkan kerukunan dan keharmonisan dalam beragama.
Selanjutnya, berdasarkan data dari Kementerian Agama RI, bahwa Provinsi Riau untuk indeks kerukunan umat beragama masih cukup rendah. Oleh karenanya, keberadaan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Riau diharapkan dapat merumuskan persoalan dan menemukan solusi yang dapat ditempuh untuk menanggapi persoalan tersebut.
“Dari Pemerintah Provinsi Riau akan senantiasa memberikan dukungan dalam upaya kerukunan umat beragama di Provinsi Riau ini,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Edy Natar Nasution juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama menjaga kekompakan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, dengan tanamkan sikap saling membantu, menjaga toleransi beragama dan menjaga nilai tata tertib beribadah masing-masing.
“Kalau kita bisa saling menghargai dan saling mengetahui maka keharmonisan bermasyarakat, berbangsa dan beragama akan selalu kita dapatkan,” ujarnya.***