BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Rasulullah Muhammad SAW hanyalah seorang manusia, yang kemudian wafat pada Senin 12 Rabiul Awwal tahun 11 Hijriah, atau 8 Juni 632 Masehi.
Peninggalan Rasulullah SAW, muncul masalah bagi kaum muslimin di Madinah. Siapa yang akan menggantikan Rasulullah yang selama ini menjadi pemimpin umat Islam?
Pada masa Rasulullah SAW masih hidup, Rasulullah merupakan seorang nabi, pembuat hukum, hakim, komandan pasukan, kepala pemerintahan sipil, dan pemimpin agama. Semuanya menyatu pada diri Rasulullah SAW.
Karena itu, timbul persoalan untuk mencari peganti Rasulullah SAW untuk memimpin kaum muslimin, selain peran kenabiannya. Dalam budaya Arab, kepemimpinan juga tak diteruskan ke anak atau warisnya, disamping Rasulullah tak mempunyai pewaris laki-laki.
Pada perkembangannya, muncul beberapa kelompok yang mengklaim paling pantas sebagai pengganti Rasulullah. Pertama, golongan Muhajirin, yang mengatakan Rasulullah berasal dari suku yang sama. Selain itu, golongan Muhajirin mengatakan mereka adalah kelompok pertama yang mengakui kenabian Muhammad.
Lalu, ada kaum Anshar, yang mengatakan mereka adalah pelindung Rasulullah ketika kaum muslimin masih lemah.
Namun, kemudian kaum Muhajirin dan kaum Anshar sepakat membentuk persekutuan.
Kelompok lainnya adalah kelompok legitimis, yang menganggap Ali, menantu Rasulullah sebagai penerus kepemimpinan nabi. Terakhir ada kelompok bangsawan yang dipimpin Abu Sufyan.
Akhirnya, terpilihlah salah satu sahabat, Abu Bakar As-Siddiq sebagai khalifah. Dia merupakan orang yang saleh, dan merupakan satu dari tiga orang pertama yang mengakui kenabian Muhammad. (bpc4)
Sumber: Philip K. Hitti dalam bukunya “History of the Arabs”, 1937