BERTUAHPOS.COM — Di sisa masa jabatannya, Presiden AS Donald Trump sempat punya rencana untuk menyerang situs nuklir utama Iran. Menurut seorang pejabat AS, Trump kemudian mengurungkan opsi itu.
Reuters melaporkan, Trump mengajukan itu dalam pertemuan Oval Office pada hari Kamis pekan lalu.
Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh pembantu keamanan nasional utamanya, termasuk Wakil Presiden Mike Pence, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, penjabat baru Menteri Pertahanan Christopher Miller dan ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal Mark Milley.
Pejabat itu mengonfirmasi adanya pertemuan itu kepada The New York Times, yang melaporkan para penasihat membujuk Trump untuk tidak melanjutkan penyerangan karena risiko konflik yang lebih luas. “Dia meminta pilihan. Mereka memberinya skenario dan dia akhirnya memutuskan untuk tidak maju,” kata pejabat itu.
Gedung putih memilih bungkam terhadap niatan Trump untuk menyerah situr nuklir utama Iran.
Reuters juga melaporkan bahwa Trump telah menghabiskan empat tahun masa kepresidenannya dengan terlibat dalam kebijakan agresif terhadap Iran, menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran pada 2018 yang dinegosiasikan oleh pendahulunya dari Partai Demokrat, Barack Obama, dan menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap berbagai macam target Iran.
Permintaan Trump untuk opsi penyerangan, datang sehari setelah laporan pengawas PBB menunjukkan Iran telah selesai memindahkan aliran pertama sentrifugal canggih dari pabrik di atas tanah di situs pengayaan uranium utamanya ke pabrik bawah tanah, dalam pelanggaran baru kesepakatan nuklir 2015 dengan kekuatan utama. (bpc2)