BERTUAHPOS,COM – Berinvestasi saham kini merupakan suatu hal yang tidak lumrah bagi siapapun, baik laki-laki maupun perempuan. Tak terkecuali bagi Nurnasrina salah seorang perempuan yang juga berinvestasi saham.
Tidak hanya sekedar berinvestasi, perempuan yang tercatat sebagai salah satu dosen di Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasyim (Suska) Riau ini juga sukses membangun salah satu desa di Kabupaten Kampar, menjadi Kampung Saham, terutama saham syariah.
Bersama kedua temannya sesama dosen, Jonius dan Syamsurizal, perempuan yang akrab disapa Nur ini membentuk Desa Kualu Nenas menjadi Kampung Saham. Nur menceritakan, Desa Kualu Nenas dipilih melihat adanya perputaran uang yang cukup besar karena usaha buah nenas yang tinggi, namun belum terkelola dengan baik.
“Desa Kualu Nenas kita pilih karena perputaran uang dengan usaha buah nenas itu tinggi tapi pengelolaaanya belum profesional tapi tradisional, seperti menyimpan uang di bawah bantal salah satunya,” ungkapnya.
Perempuan kelahiran Balai Jering, Air Tiris, Kampar ini mengungkapkan, pembentukan Desa Kualu Nenas menjadi Kampung Saham dimulai sejak 2 tahun lalu, tepatnya di tahun 2017. Dimana saat itu pertama kali yang dilakukan Nur bersama temannya ialah melakukan pembinaan awal kepada karang taruna untuk mengenal apa itu saham.
“Mulai 2017 diadakan pembinaan karang taruna untuk mengenal saham, kemudian didirikan inkubaktor saham,” jelasnya.
Dia mengakui sempat kesulitan karena adanya pandangan masyarakat yang takut rugi dan banyaknya isu investasi bodong, pembinaan awal yang dilakukan Nur di tahun 2017 lalu tersebut ternyata mendapat sambutan yang positif. Dimana masyarakat bersedia membeli saham di pasar modal syariah.
“Dalam perjalanan pembinaan karang taruna ini, kan semua saham harus memiliki rekening, kenapa kita tidak sekalian membina masyarakat untuk memanfaatkan perbankan syariah, sehingga kita sudah bekerjra sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk sama-sama mendukung kegiatan ini,” tuturnya.
Investasi saham terutama saham syariah ini, menurut perempuan berusia 39 tahun ini nantinya juga merupakan cikal bakal dibentuknya Desa Keuangan Syariah. Bahkan nantinya Desa Kualu Nenas akan menjadi pilot project untuk semua kabupaten di Riau untuk memiliki desa keuangan syariah. Apalagi menurutnya, saat ini secara nasional belum ada kampung keuangan syariah.
Menurut Nur, pilihan memiliki saham merupakan alternatif keuangan yang prospek. Apalagi sebagai pemula, nantinya akan diarahakan untuk memilih saham yang sehat.Selain itu, pada sistem juga tersedia informasi untuk melihat perkembangan saham yang baik. Berinvestasi saham juga menjadi jalan untuk masyarakat menjadi besar.
“Kalau masyarakat mau berinvestasi dan memiliki saham besar, otomatis masyarakat yang terlibat ikut besar. Kalau kita mau besar, gak harus mulai dari 0, walaupun persentasinya sesuai dengan jumlah saham yang kita beli,” imbuhnya.
Nur juga mengatakan, saat ini investasi saham sangat mudah dilakukan masyarakat. Apalagi saat ini sudah ada kebijakan pemerintah bisa membeli saham 1 lot. Pergerakan saham yang juga jarang turun, juga menjadi alasan kenapa berinvestasi saham menjadi salah satu prospek yang cerah.
“Perlu disampaikan kepada msyarakat, daripada menyimpan keuangan di bawah bantal dan tergoda sifat konsumtif, bagus untuk memilih menabung saham,” pungkasnya. (bpc9)