BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Bisnis kuliner D’Coconut Ice Cream memang tergolong kuliner baru di Pekanbaru. Namun sejak dirintis bulan Februari 2015 kemarin, namanya sudah tak asing bagi para pecinta kuliner di kota bertuah ini.
Di pusat kuliner yang berlokasi di Jalan Perkutut (Belakang UIN Sukajadi) ini, Anda akan mendapatkan sajian menu ice cream yang cukup unik. Yakni menggunakan wadah dari kelapa atau coconut yang dipadu aneka topping penggugah selera.
D’Coconut Ice Cream dirintis oleh seorang dokter gigi muda bernama Riona Ulfah. Memang ia tak ada basic di bidang kuliner. Wanita yang akrab dengan sapaan Ona ini nekat membuka bisnis yang idenya berasal dari negeri jiran.
“Awal saya buka usaha ini karena pernah diajak suami makan jajanan di Malaysia. Saat itu suami sedang kuliah di Malaysia jadi saya punya kesempatan menikmati wisata kuliner di sana dengan suami,” kisahnya kepada bertuahpos.com, Rabu (15/04/2015).
Selain di Malaysia, menu ini sebenarnya sudah banyak dijual di negara lain juga. Seperti di Bangkok dan Myanmar. Namun ia merasakan ice cream rasa kelapa yang dicoba saat di Malaysia kurang pas di lidah. Lalu mulailah ia berkreasi dengan resep sendiri dan aneka topping menarik.
Dari usaha ini, Riona berhasil meraup omset sekitar enam hingga tujuh juta dalam sehari. Padahal usaha itu hanya dijalankannya di halaman rumahnya. Untung saja lokasi rumahnya cukup strategis dan mendukung untuk dijadiakan tempat nongkrong dan ngobrol.
“Suasana rumahnya berpagar sehingga memberikan privasi tersendiri bagi orang yang ingin menikmati ice krim. Juga ada pepohonan yang rindang untuk menambah efek nyaman bagi para pengunjung,” terangnya.
Ona juga berkisah, keputusannya untuk membuka cafe mini tersebut tak semudah membalik telapak tangan. Karena ia kurang mendapat dukungan dari suami dan keluarga. Sebab profesinya sebagai seorang dokter gigi bertolak belakang dengan apa yang ia lakoni saat ini.
Hanya saja wanita kelahiran 28 Mei 1988 ini tak ingin menyia-nyiakan peluang yang berhasil ditangkapnya itu. Ia pun bertekad untuk tetap menjalankan bisnisnya, tanpa harus meninggalkan profesinya sebagai seorang dokter gigi. Keputusan inilah yang membuat langkahnya diterima suami dan keluarga.
“Saya ikut tes CPNS tahun 2013 yang lalu dan mulai ditugaskan di Rohil minggu depan. Jadi saya tetap akan mengabdi sebagai dokter gigi di daerah, sementara itu usaha akan dibantu oleh suami. Tapi sebisa mungkin tetap diusahakan pulang sesekali. Jadi tetap saya pantau usaha dari jauh,” terangnya. (nova)