BERTUAHPOS.COM – Imam Al Ghazali merupakan ulama terkemuka pada zamannya. Selain banyak menghasilkan karya – karya fenomenal, juga banyak menyampaikan pesan maupun nasehatnya.
Berikut pesan dan nasehatnya tentang hanya Allah sebagai penolong.
Ketika seseorang mengaku kepada Allah, maka sandarkanlah nasibmu kepadaNYA. Sambil berikhtiar dan bekerja keras, berharaplah keridhaan Allah agar datang sesuai dengan janjiNYA.
Jangan takut menjalani kehidupan, jangan cemas atas keselamatanmu. Sebab engkau beriman, dan jika engkau yakin Allah melindungimu, maka dirimu akan selamat dari sesuatu yang tidak kau sukai.
“Katakanlah; Siapakah yang dapat menyelamatkan kamu dari bencana di darat dan di laut, yang kamu berdoa kepadaNYA dengan rendah diri dengan suara yang lembut (dengan mengatakan): “Sesungguhnya jika DIA menyelamatkan kami dari (bencana) ini, tentulah kami menjadi orang – orang yang bersyukur“. (QS. al-An’am 63).
Bertakwalah kepada Allah, niscaya DIA akan mengawalmu kemanapun kamu pergi. Engkau akan merasa tenang dan aman karena mendapatkan pengawalan dan perlindungan. Pikirkanlah, pengawal manakah yang mampu menandingi Allah subhanahu wa ta’ala?
Orang yang beriman harus yakin bahwa nasib, rejeki dan umurnya berada dalam perlindungan Allah. Meskipun menghadapi bencana, ia tetap tenang karena sepenuh hati percaya bahwa Allah menyelamatkannya.
Al Ghazali
Namanya, Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al Ghazali ath-Thusi asy-Syafi’i (lahir di Thus; 1058 / 450 H – meninggal di Thus; 1111 / 14 Jumadil Akhir 505 H; umur 52–53 tahun) adalah seorang filsuf dan teolog muslim Persia, yang dikenal sebagai Algazel di dunia Barat abad Pertengahan, sebagaiman dikutip dari wikipedia.
Ia berkuniah Abu Hamid karena salah seorang anaknya bernama Hamid. Gelar dia al-Ghazali ath-Thusi berkaitan dengan ayahnya yang bekerja sebagai pemintal bulu kambing dan tempat kelahirannya yaitu Ghazalah di Bandar Thus, Khurasan, Persia (kini Iran). Sedangkan gelar asy-Syafi’i menunjukkan bahwa dia bermazhab Syafi’i. Ayahnya mempunyai cita-cita yang tinggi yaitu ingin anaknya menjadi orang alim dan saleh.
Imam Al-Ghazali adalah seorang ulama, ahli pikir, ahli filsafat Islam yang terkemuka yang banyak memberi sumbangan bagi perkembangan kemajuan manusia. Ia pernah memegang jabatan sebagai Naib Kanselor di Madrasah Nizhamiyah, pusat pengajian tinggi di Baghdad. Imam Al-Ghazali meninggal dunia pada 14 Jumadil Akhir tahun 505 Hijriah bersamaan dengan tahun 1111 Masehi di Thus. Jenazahnya dikebumikan di tempat kelahirannya.
(bpc1)