BERTUAHPOS.COM, JAKARTAÂ -Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diharapkan bisa menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Namun jika tidak terwujud, pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla bisa melakukannya pada Maret 2015.
“Kami meminta pemerintah segera menaikkan harga BBM subsidi. Waktu yang tepat adalah September ini,” kata ekonom Universitas Gajah Mada (UGM) A Tony Prasetiantono ditemui Posko Jokowi-JK, Jalan Cemara, Jakarta, Senin (1/9/2014).
Tony menyarankan, besaran kenaikkan harga BBM subsidi dapat mencapai Rp 2.000 per liter. “Naikkan langsung Rp 2.000 per liter, jangan Rp 500 per liter. Efeknya sama saja, sama-sama marahnya, tapi dampaknya langsung besar,” ucapnya.
Tony menambahkan, jika pemerintah SBY tetap ngotot tidak ingin menaikkan harga BBM subsidi, ia menyarankan kepada Pemerintahan Jokowi-JK untuk menaikkan harga BBM pada Maret 2015.
“Kalau tidak bisa tahun ini, terpaksa tahun depan. Tapi waktunya yang paling baik pada Maret 2015, karena pada saat itu inflasi relatif rendah. Tidak ada banjir lagi seperti awal Desember-Januari,” tuturnya.
Namun, Tony menilai jika pemerintah tahun ini tidak menaikkan harga BBM subsidi, dampak bagi ekonomi Indonesia akan semakin berat. Beban subsidi akan semakin berat dan dampaknya akan melebar ke sektor lain.
“Kalau tahun ini tidak naik, maka subsidi jebol. Kalau jebol artinya harus nambah anggaran. Kalau subsidinya nambah jadinya Rp 350 triliun itu akan berbahaya, karena investor akan berpandangan negatif terhadap ekonomi Indonesia sehingga pemerintah ke depan akan makin berat lagi,” paparnya.(Detikfinance)