BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Siswa SDN 045 Pekanbaru Kecamatan Tenayan Raya, terlihat antusias ikuti sosialisasi Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA). Kegiatan ini digelar di sekolah itu pada Senin, 17 Oktober 2022.
Ratusan murid antusias mendengarkan paparan materi B2SA oleh Rina Yurianty,S.Gz, MKM yang merupakan seorang ahli gizi di Pekanbaru.
Sosialisasi ini merupakan rangkaian Kegiatan Pengembangan Dapur B2SA bertempat di SDN 045 Tenayan Raya, yang diselenggarakan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura Provinsi riau.
Pada kesempatan ini rina menjabarkan materi di hadapan ratusan murid, anggota PKK, dan warga setempat secara interaktif tentang (giba) gizi baik dan (gibu) gizi buruk. Apa saja zat gizi yang harus dikonsumsi, dijelaskan pula alasan mengkonsumsi makanan B2SA.
Ia menuturkan anak-anak harus mengkonsumsi makanan B2SA karena tidak ada satu zat besi pun yang bisa dicerna jika gizi pada makanannya tidak lengkap. “Makanya kita harus cari pelengkap makanan. Satu satunya makanan yang sempurna hanya asi (air susu ibu) jadi selain asi tidak ada superfood,” ujarnya.
“Kenapa adik adik harus mengkonsumsi makanan yang beragam? Karena tidak ada yang bisa memenuhi semua zat gizi dalam satu jenis makanan. Nah tentunya makanan bergizi yang dibutuhkan oleh tubuh seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral,” Jelasnya.
Kemudian, ia melanjutkan, gizi seimbang yang dimaksud yaitu sesuai dengan kebutuhan gizi, dan aman dari zat berbahaya. Jika tubuh membutuhkan gizi seimbang artinya tubuh tidak membutuhkan gizi yang berlebih.
Rina juga menghimbau kepada orangtua yang hadir agar mulai menerapkan makanan B2SA, atau yang dulu dikenal dengan istilah 4 sehat 5 sempurna.
Dalam kesempatan itu, Chef Nanang dan tim mendemonstrasikan menu masakan B2SA yang akan dikembangkan oleh ibu PKK dan mudah dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga. Seperti olahan ikan patin yang di kreasikan semenarik mungkin oleh ICA there angel fish, sayur pelangi dan tahu tempe tauco.
“Untuk olahan dasar proteinnya kita memakai bahan dasar ikan patin yang fresh, kemudian dihaluskan dan diberi bumbu dan bawang, lalu diberi pewarna dari ekstrak wortel dan sawi untuk warna alaminya. Diletakan di satu wadah dengan berlapis- lapis warna dan dikukus hingga matang,” ucapnya.
Istilah Pangan B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman) mulai dicanangkan karena kebutuhan gizi tiap individu berbeda-beda dan tidak dapat disamaratakan. Pangan beragam artinya terdapat bermacam-macam jenis makanan,baik hewani maupun nabati, sebagai sumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral.
“Selain protein kita juga ada serat yaitu sayur pelangi berbahan dasar wortel buncis dan soun yang di tumis dan nabatinya juga ada tempe dan tahu yang nantinya kita kasi kuah,” tambahnya.
Pola makan yang bergizi dan seimbang adalah pola makan yang memperhatikan komposisi jenis makanan, teratur, tidak berlebihan, ataupun tidak kekurangan. Konsep Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman juga memiliki kelebihan yakni implementasinya dapat memanfaatkan potensi produk pangan yang dihasilkan oleh daerah.
Herlina, selaku anggota PKK, mengungkapkan bahwa kegiatan ini bermanfaat bagi anak dan orang tua, terutama dalam hal mengenal nutrisi yang dibutuhkan tubuh anak-anak mereka. “Sekarang bisa dimanfaatkan ilmunya di rumah dan dibagi ke anggota lainnya dalam mengolah makanan,” tuturnya.
“Nah, dari hasil demonstrasi sosialisasi hari ini kita mengetahui bagaimana mengolah ikan tidak hanya digoreng atau direbus tetapi bisa diolah dengan cara unik seperti contohnya tadi yaitu mengolah daging ikannya dengan diblender terus dicampur dengan sayur atau dicampur dengan tahu,” ujarnya.
Selain, tuturnya, ikan juga bisa diolah seperti atau dikasih pewarna alami dari wortel atau warna ubi ungu atau juga dari daun fuji, untuk mendapatkan tampilan yang unik. Dari olahan makanan ini cocok sekali untuk anak-anak yang kurang suka makan ikan ataupun makan sayur.
“Harapan saya dari sosialisasi ini adalah semoga kegiatan ini berlanjut terus dan dilakukan di tempat lain, apalagi kami yang dari PKK dapat bantuan dan bantuan itu kami berharap bukan hanya di kelurahan tetapi di RW juga,” tuturnya.***[Rifqi, Ayu, Hasanah]