BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Warung kopi masih menjadi bisnis yang menjanjikan di Pekanbaru hingga saat ini.
Peluang usahanya terbuka lebar seiring dengan tingginya peminat pasar yang selalu ingin menikmati secangkir “si hitam”.
“Alhamdulillah sejauh ini pasarnya masih cukup memuaskan, walaupun sekarang banyak usaha warung kopi baru yang bermunculan,” kata Rizki, seorang pemilik warung kopi di Jalan Melati, Pekanbaru, saat berbincang dengan Bertuahpos.com, Selasa, 27 Februari 2024.
Adapun faktor lain yang turut membuat warung kopi tetap ramai peminatnya, yakni bagaimana kita bisa menyuguhkan rasa kopi yang khas sesuai racikan, sehingga membuat setiap warung kopi selalu punya pelanggannya sendiri.
Berbeda dengan coffee shop — untuk kalangan menengah ke atas — menurutnya, segmentasi pasar usaha ini menyasar konsumen kalangan menengah ke bawah.
Meski harganya sangat terjangkau, rasanya yang otentik mampu memikat penikmatnya di kalangan tertentu sehingga tetap bisa dinikmati.
“Yang pasti, untuk modal awal jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan coffee shop,” tuturnya.
Usaha ini, kata dia, lebih mengutamakan rasa kopi yang disuguhkan ke pelanggan, ketimbang memoles tempat. Walaupun faktor kenyamanan dan lokasi yang strategis juga menentukan.
Rasa kopi menjadi indikator penentu untuk pelanggan akan rivet order (pesan kembali). Namun kenyamanan tempat menentukan seberapa betah pelanggan nongkrong di warung kopi.
“Kalau kami paling membuat tempatnya senyaman mungkin. Paling utama itu menyediakan fasilitas yang dibutuhkan pelanggan, misal tempat dan meja bersih, tersedia colokan, WIFI kencang. Paling itu aja.”
“Kalau soal rasa, tergantung bagaimana kita meraciknya. Saya awal-awal juga gagal, coba terus, tanya ke pelanggan apa yang kurang, sampai saya menemukan racikan yang menjadi khas kita,” tambahnya.
Menurut Rizki, usaha ini cocok digeluti oleh anak muda yang baru mulai terjun ke dunia usaha. Sedangkan untuk modal awal, tergantung dari seberapa banyak properti dan fasilitas yang ingin disediakan.
“Kalau saya, awal-awal buka puluhan juta. Itu tak termasuk sewa tempat. Habis itu paling biaya harian dan maintenance. Kita rata-rata jualnya minuman, menunya standar warung kopi lah. Kalau makanan nggak begitu banyak,” ungkapnya.
Menurutnya, sejauh ini warung kopi masih menjadi usaha yang menjanjikan di Pekanbaru. Paling penting untuk diperhatikan dalam pengelolaannya, yakni manajemen usaha harus benar-benar rapi. “Apalagi kalau kita merekrut pekerja,” katanya.***