BERTUAHPOS.COM — Sadar atau pun tidak, para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah [UMKM] dipaksa melek digital. ‘Pemaksaan’ itu dilakukan oleh situasi di tengah wabah Corona [Covid-19] melanda.
Menteri Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Menko UKM) Teten Masduki menuturkan hal demikian. Menurutnya Corona telah menimbulkan dampak luar biasa berat bagi UMKM di Tanah Air.
“Namun berkah dibaliknya, pelaku UMKM kini terpaksa jadi melek digital,” ujarnya.
Dalam situasi seperti ini, menurut Teten, percepatan transpormasi UMKM untuk go digital akan lebih mudah. Awal 2020, pemerintah mencatat jumlah UMKM — yang terhubung secara digital — baru 13%.
“Sekarang sudah 16% [10,2 juta]. Ini satu kemajuan besar, memang orang Indonesia kepepet baru kreatif, jadi ada hikmahnya,” ujarnya.
Pandemi ini menurutnya mengubah pola konsumsi masyarakat Indonesia. Pola konsumsi yang senang belanja online, sekarang ini menurutnya karena pendapatan menurun, banyak yang kehilangan pekerjaan, banyak yang pendapatan turun, pola konsumsi masyarakat lebih prioritas makanan dan minuman hingga pemeliharaan kesehatan.
“Maka teman-teman UMKM yang berhasil adaptasi bisnis, inovasi produk sesuai dengan pola, ini saya kira bisa keluar dari kondisi,” ujarnya.
Dia juga menyinggung terkait Indonesia yang resmi masuk dalam daftar negara yang krisis, karena kuartal kedua dan ketiga berturut-turut minus, ada kontraksi di atas 3%. Meski begitu, jika dibanding dengan negara lain, Indonesia relatif lebih baik.
Dari kejadian ini, 60% pelaku UMKM bergerak di bidang kuliner menurutnya menjadi yang paling berdampak. Menurutnya dengan langkah-langkah seperti inovasi produk dan adaptasi usaha dalam era pandemi ini, mutlak dilakukan.
“Supaya kita bisa tetap survive. Tetap tumbuh,Pemerintah memberikan berbagai bantuan, membantu UMKM survive, mendorong UMKM Naik kelas,” pungkasnya. (bpc2)