BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — SKK Migas memperkirakan produksi minyak di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu tahun 2021 akan mengalami penurunan alami [natural decline]. Meski begitu, SKK memproyeksikan penurunan produksi dari Lapangan Banyu Urip tidak akan secara dratis.
Direktur Operasi SKK Migas, Julius Wiratno menjelaskan sebenarnya natural decline ini sudah diprediksi dari awal pengesahan POD Lapangan Banyu Urip. Awalnya, Lapangan ini hanya mampu memproduksi besar di 18 bulan pertama.
Namun, faktanya selama lima tahun terakhir lapangan banyu urip mampu berkontribusi besar dalam produksi migas nasional.
“POD awal hanya diperkirakan 18 bulan pertama, tapi sudah hampir lima tahun masih luar biasa. Bahkan skrg udah titik puncak, tapi akan segera decline karena kondisi resverve sudah waktunya,” ujar Julius, Sabtu, 2 Januari 2021.
Julius mengatakan penurunan memang belum bisa diprediksi sampai berapa barel per hari. Hanya ditaksir penurunan tidak akan terjadi secara drastis namun secara gradual.
Puncaknya produksi memang masih bisa di angka 230 ribu barel per hari Berapa penurunannya masih juga kita bahas. Hanya saja, kami yakin penurunan ini akan bersifat gradual, tidak banyak. Bisa sekitar 4-5 persen saja,” ujar Julius.
Untuk bisa mengatasi natural decline, ada upaya yang dilakukan KKKS dan SKK dalam hal ini. Julius mengatakan salah satu caranya adalah tim menginjeksi lagi air dari aliran sungai Bengawan Solo ke platform sumur. Sehingga dengan adanya injeksi air ini, maka minyak masih bisa terangkat ke atas dan mampu menekan natural decline.
“Kita usahakan semaksimal mungkin agar penurunan tidak drastis,” ujar Julius. (bpc2)