BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Drs H Zulher MS, menyatakan bahwa para petani swadaya kelapa sawit di Riau belum memiliki posisi tawar yang kuat dengan pemilik Pabrik Kelapa Sawit (PKS).
Rendahnya posisi tawar petani swadaya mengakibatkan nilai jual dari TBS yang dihasilkan oleh petani tidak tinggi dan cenderung terus melemah.
“Petani swadaya yang memiliki lahan sekitar dua atau tiga hektar hingga kini masih memiliki posisi tawar yang rendah dengan PKS. Hal itu membuat dilema para petani swadaya sehingga mereka terkadang tidak bisa berbuat banyak untuk menyikapi fluktuasi harga,â€ujar Zulher kepada wartawan, Rabu (17/9/2014).
Penyebab rendahnya nilai tawar petani itu disebabkan oleh beberapa faktor. Antara lain kualitas buah yang mereka hasilkan, nilai jual yang sangat rendah hingga kesulitan terhadap pembinaan oleh pihak pemerintah. Rendahnya mutu buah yang dihasilkan oleh petani ini disebabkan oleh penggunaan bibit yang tidak berkualitas, pengelolaan yang tidak sesuai standar sehingga menyebabkan petani tidak dapat mencapai hasil yang seharusnya.
“Bahkan petani kita masih ada yang menghasilkan 700 kg/bulan. Seharusnya petani itu menghasilkan 3 ton/bulan. Untuk itu kita terus menyarankan dan menyosialisasikan agar petani menggunakan bibit yang berkualitas dan bersertifikasiâ€ujar Zulher.
Selain masalah produktifitas, petani juga tidak bisa menjual buah kepada PKS secara langsung. Umumnya petani menjual buah ke pedagang perantara yang tentunya juga akan mengambil keuntungan dari hasil penjualan tersebut.
“Petani swadaya harus membuat kelompok tani sehingga mereka dapat menjual buah ke PKS secara langsung. Dengan dapatnya petani menjual buah ke PKS secara langsung tentu akan meningkatkan nilai jual buahnya dan juga hal itu memudahkan kita dalam pembinaan mereka â€tambah Zulher. (syawal)