BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Petani beras di Kabupaten Kuantan Singingi sepertinya tidak terpengaruh rencana impor beras pemerintah.
Seperti yang diungkapkan salah satu petani di Lubuk Jambi, Ana. Kepada bertuahpos.com, Ana mengatakan beras yang baru saja selesai dipanennya pada bulan ini akan cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya hingga musim tanam berikutnya.
“Kami tak jual, hanya untuk konsumsi keluarga saja. Kalaupun ada yang jual, itu kalau sawahnya luas dan hasilnya juga berlimpah. Tapi, tetap didahulukan untuk makan sehari-hari,” kata Ana saat dihubungi bertuahpos.com via seluler, Selasa 20 Maret 2018.
Disebutkan Ana, harga beras saat ini di Lubuk Jambi atau Kuansing berkisar di harga Rp 15.000 perliter (1,5 kg). Ana juga menyebutkan bahwa rencana pemerintah membuka keran impor beras tidak akan berpengaruh banyak ke warga Kuansing.
“Tak banyaklah pengaruhnya. Karena umumnya punya sawah sendiri, dan kalau dijual, yang beli juga warga di Kuansing, jadi harganya tidak akan begitu mahal,” tutup Ana.
Hal senada juga diungkapkan oleh Yanti. Petani beras yang sama-sama dari Lubuk Jambi ini mengaku kalau beras yang dihasilkan sawahnya tahun ini ada 30 karung. Dikatakan Yanti, beras tersebut hanya akan digunakan untuk konsumsi pribadi dengan keluarga. Kecuali ada kebutuhan mendesak, baru Yanti menjual berasnya 1 atau 2 karung.
“Ya, kalau anak yang sedang kuliah terdesak uang, bisa dijual 1 atau 2 karung. Tapi secara umum untuk makan sendiri saja. Jadi cuma mencari lauk,” kata Yanti.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pemerintah akan mengimpor beras untuk menghindari kekurangan stok secara nasional.
Sementara itu, dalam catatan Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Riau, dalam setahun Riau membutuhkan 711 ribu ton per tahun. Ini angka yang tidak bisa ditawar. Jika kurang maka masalah akan muncul. (bpc2)