Harga CPO diperkirakan masih tetap kuat dalam sepekan ke depan. Ada banyak faktor positif yang menyokongnya. Tapi, ada potensi penurunan permintaan dari China dan India.
BERTUAHPOS.COM — Harga Crude Palm Oil (CPO) atau minyak mentah sawit diprediksi masih berada di tren bullish—berada dikondisi naik atau menguat—menurut Research and Development ICDX, Girta Yoga.
Pengamanan stok menjelang Ramadan dianggap menjadi salah satu faktor penentu naiknya harga CPO, terutama pada sepekan ke depan. Selain itu, beberapa faktor positif lainnya turut menyokong kuatnya harga minyak sawit mentah itu.
Menurut Yoga, beberapa faktor utama yang mempengaruhi harga CPO pekan ini adalah rilis data ekspor CPO Malaysia, kebijakan ekspor dan mandatori biodiesel di Indonesia dan Malaysia, permintaan dari negara importir utama seperti India, China, dan Uni Eropa, dampak cuaca La Nina, serta kondisi pasar minyak kedelai.
“Selain itu, upaya menjaga pasokan sawit untuk kebutuhan dalam negeri menjelang Ramadan juga turut menjadi faktor pendukung,” ujar Yoga belum lama ini.
Kendati demikian, perlu diperhatikan untuk pergerakan harga CPO pada jangka pendek. Dia memprediksi ada potensi penurunan permintaan dari India dan China.
Penyebabnya, akibat peralihan ke minyak kedelai oleh kedua negara pengekspor minyak nabati terbesar untuk Indonesia itu. Hal ini terjadi karena pengetatan stok CPO Malaysia dan Indonesia di pasar global—yang dilakukan untuk memastikan ketersediaan pasokan dalam negeri selama Ramadan.
Diperkirakan harga CPO akan bergerak dalam rentang resistance kisaran RM4.750-RM4.850 per ton. “Jika terdapat katalis negatif, maka harga berpotensi turun menuju level support di kisaran RM4.700-RM4.600 per ton,” jelasnya.
Sepanjang pekan ketiga Februari, harga CPO tercatat menguat sebesar 3,99%. Sementara itu, selama Februari, kenaikan mencapai 7,94%. “Secara year-to-date (ytd), harga CPO masih dalam tren bullish dengan peningkatan sebesar 6,21%,” sebut Yoga.***