BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Manajemen Bank Riau Kepri lebih memilih bungkam ketika dikonfirmasi perihal pengadaan software Bank Riau Kepri senilai 4,7 miliar. Diduga, sofware tersebut mengalami berbagai masalah seperti mengakibatkan tingginya potensi terjadi human error.
BACA JUGA: Ditanya Pengadaan Software IT, Sekper Bank Riau Kepri Masih Bungkam, Devisi Hukum Sebut Tak Tahu
Bahkan sumber internal Bank Riau Kepri menyebutkan, pengadaan yang mahal tersebut minim sekali manfaatnya dan sering malfunction. Sehingga berakibat saat ini Bank Riau Kepri sering terkena denda dari pihak otoritas.
Pemimpin Devisi Sekretaris Bank Riau Kepri, M Jazuli ketika dikonfirmasi lebih memilih tidak menanggapi. Pesan yang dikirim tidak mendapatkan balasan, tak seperti biasanya. Begitu juga ketika di hubungi dan dicoba ditemui, tak bersedia. (BACA JUGA: Woow, Pengadaan Software Bank Riau Kepri Senilai 4,7 Miliar Diduga Bermasalah?).
BertuahPos.com juga mencoba mengkonfirmasi kepada Direktur Kepatuhan dan Manajemen Resiko Eka Afriadi. Selain mencoba menemui dan mengkonfirmasi via pesan maupun telepon, juga tidak mendapatkan balasan. Begitu juga dengan Pemimpin Bagian Korporasi Komunikasi Bank Riau Keprri M Dwi Harsadi Putra, tak juga bersedia dikonfirmasi.
Yang menariknya, dalam dokument kontrak perjanjian kerja tersebut, tidak tertera tanda tangan satu direktur yaitu direktur kepatuhan dan manajemen resiko. Sebagaimana diketahui, tahun 2014 lalu posisi Direktur Utama Bank Riau Kepri masih kosong, sehingga biasanya keputusan bersifat kolektif kolegial. Namun lagi-lagi, Direktur Kepatuhan dan Manajemen Resiko tak bersedia dikonfirmasi hingga berita ini diturunkan. (tim)