BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Konsumsi masyarakat terhadap sembako di pasaran menjelang natal dan tahun baru 2019, di perkirakan meningkat. Namun tidak sesignifikan momentum puasa dan Idul Fitri lalu. Oleh sebab itu diproyeksikan jumlah ibu-ibu rumah tangga yang akan turun berbelanja ke pasar dan kemampuan belanjanya meningkat dari hari biasa, namun tidak sebanyak pada saat puasa dan lebaran Idul Fitri
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi Riau, Yulwiriati Moesa mengatakan, hasil rapat dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) Drive Riau-Kepri beberapa waktu lalu, menyimpulkan memang ada perkiraan kenaikan daya beli masyarakat beberapa persen dari hari biasa, namun diklaim kenaikan konsumsi masyarakat menjelang natal dan tahun baru ini masih bisa ditangani.
“Kami juga sudah berembuk mengenai masalah ini, dan diprediksi untuk menyambut natal dan tahun baru nanti tidak akan sesibuk dan sekhawatir puasa dan lebaran Idul Fitri,” katanya kepada bertuahpos.com Senin, 19 November 2018 di Pekanbaru.
Pada momentum jelang natal dan tahun baru tahun 2018 lalu, catatan Tim Satgas Pangan Provinsi Riau, kecenderungan harga sembako di pasar fluktuatif. Namun demikian, ketersediaan sembako masih bisa mengakomodir permintaan pasar. Kondisi serupa diperkirakan juga akan terjadi pada momentum natal dan tahun baru 2019 kali ini.
“Masih stabil tak ada yang melonjak. Bulog juga jamin harga sembako stabil karena stok sudah disediakan. Kalau bulan puasa tingkat konsumsi masyarakat bertahan lama bahkan sampai habis lebaran. Nah, biasanya kalau momentum seperti ini tidak lama gejolak permintaan pasar terhadap sembako, kecuali di daerah-daerah yang memang merayakan natal,” ujarnya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Aden Gultom, memberi saran kepada Pemprov Riau dan Bulog Drive Riau-Kepri, sebaiknya bisa menjaga stabilitas penyaluran Beras Sejahtera (Rastra). Sebab komoditi beras sangat rentan terhadap kenaikan harga dan memberi andil besar pada inflasi.
“Pengalaman inflasi di Riau, beras memang sangat mengkhawatirkan, jika mengalami kekurangan stok di pasar maka kecenderungan meningkatnya harga sangat tinggi, dan berdampak pada kondisi inflasi. Pola fluktuasi kenaikan beras di Riau, bahkan beberapa kali terpantau dalam kajian BPS. Memang stabil stok dan harga di pasar harus dipantau sedemikian rupa agar tetap stabil,” ujarnya. (bpc3)Â