BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Niatan Pemprov Riau untuk membantu para UMKM di Riau terdampak COVID-19, agak membingungkan. Bantuan ini rencananya akan dicukurkan secada langsung via rekening, ke pelaku usaha masing-masing.
“Besaran modal yang akan dikucurkan sebesar Rp2,4 juta. Pendataan akan dilakukan melalui aplikasi (mata UMKM) yang sudah disiapkan oleh Disperindag, bekerjasama dengan BPKP Riau,” kata Gubernur Riau, Syamsuar.
Salah satu syarat, UMKM yang bisa menerima bantuan adalah pelaku usaha kecil dengan jumlah uang yang tersedia di rekening sebesar di bawah Rp2 juta. Artinya, jika saldo rekebing di atas Rp2 juta, tidak dianggap memenuhi syarat untuk menerima bantuan.
Seorang pelaku usaha kecil di Pekanbaru, mengungkapkan sejauh ini, belum ada informasi apapun terkait bantuan tersebut. “Belum tahu. Belun ada dapat informasi, kalau pemerintah ingin mengucurkan bantuan untuk UMKM,” kata Sadri (45) seorang penjual bakso keliling di kawasan Hang Tuah Pekanbaru, Rabu, 12 Agustus 2020.
Sadri mengaku bingung, lantaran tidak memahami prosedur yang harus dipenuhi untuk mendapatkan bantuan itu. Menurutnya, para pelaku usaha seperti dirinya masih sangat awam terhadap izin sesuai ketentuan pemerintah. Namun dia sangat merasakan dampak dari wabah COVID-19.
Biasanya, dia ‘mangkal’ di depan sekolah-sekolah dasar. Para pelanggannya dominan siswa SD. Saat sekolah ditutup, dia harus keliling, dan omzetnya penjualannya menurun drastis. “Sosialisasinya masih kurang,” katanya.
Apa Itu Mata UMKM?
Mata UMKM adalah sebuah aplikasi yang disediakan Pemprov Riau dalam rangka untuk menyalurkan bantuan kepada pelaku usaha kecil dan menengah yang terdampak COVID-19. Aplikasi ini difungsikan untuk melakukan pendataan, dan pendaftaran diwajibkan secara online.
“Cara seperti ini dilakukan karena memang jumlah UMKM di Riau ini sangat banyak. Jadi harus betul-betul terseleksi terhadap mereka yang berhak untuk menerima bantuan tersebut,” ujar Syamsuar.
Syamsuar mengatakan, bantuan kepada UMKM ini diharapkan bisa memberikan stimulus perbaikan ekonomi daerah, di tengah dampak COVID-19.
Data yang diperoleh di Dinas Koperasi UMKM Kota Pekanbaru, di ibukota provinsi ini saja tercatat sekitar 7.888 UMKM mengalami penurunan omzet selama pandemi COVID-19.
Bertuahpos.com, mencoba mengakses aplikasi itu melalui sebsite mataumkm.go.id. Namun laman ini sangat sulit terbuka saat diakses karena memang server saat ini bermasalah, karena mereka menumpang pada server Telkom. Namun diketahui, proses pendaftaran dan pengajuan bantuan dilakukan secara online melalui website ini.
Kadisperindagkop Provinsi Riau Asrizal mengatakan, proses pendataan terhadap UMKM melakui online untuk pemutakhiran data yang diunggah ke sistem informasi kredit, oleh masing-masing UMKM.
“Makanya perlu sosialisasi dan pendampingan, dan itu dilakukan oleh masing-masing kabupaten/kota,” katanya seperti dikutip dari laman resmi bpkb.go.id. (bpc2)