BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Sejumlah investor telah menunjukkan minat besar untuk mengelola beberapa wilayah kerja migas pada 2021. Diketahui tahun ini ada 10 wilayah kerja migas yang akan dilelang.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji dalam siaran pers, beberapa perusahaan besar sudah menunjukkan ketertarikannya dengan berkirim surat dan ingin melihat data. Meskipun secara resmi belum menunjukkan menyatakan akan berinvestasi.
“Hanya beberapa sudah menyatakan ketertarikan. Sinyal-sinyal sudah ada,” ungkap Tutuka Ariadji.
Adapun wilayah kerja migas yang masuk dalam daftar lelang tahun ini, adalah wilayah kerja migas yang mengalami penundaan di tahun lalu akibat Covid-19.
“Tahun lalu, kami tidak ada lelang karena Covid-19. Tahun ini kita akan luncurkan. Sudah disiapkan 10 WK, sambil memperdalam bagaimana mengolah data dengan Badan Geologi dan lain-lain,” jelas Tutuka.
Untuk menarik investor agar mengikuti lelang, pemerintah menawarkan bentuk kerja sama yang lebih menarik. Ini mengingat pemerintah menyadari bahwa iklim investasi migas Indonesia perlu diperbaiki.
Sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri ESDM Nomor 08 Tahun 2017 tentang Kontrak Bagi Hasil Gross Split, pada lelang Wilayah Kerja (WK) Migas kali ini investor diberikan fleksibilitas memilih skema bentuk kontrak kerja sama, baik itu gross split ataupun cost recovery.
Ke-10 WK migas yang akan ditawarkan tahun ini meliputi 5 WK lelang reguler dan 5 WK hasil studi bersama. Lima WK lelang reguler tersebut antara lain WK Merangin III (onshore), WK Sekayu (onshore), WK North Kangean (offshore), WK Cendrawasih VIII (offshore), WK Mamberamo (onshore dan offshore).
Potensi kelima WK tersebut mencapai 1.203,69 million barrels of oil (MMBO) dan 586,9 billion cubic feet (BCF).
Sedangkan 5 WK hasil studi bersama meliputi WK West Palmerah (onshore), WK Rangkas (onshore), WK Liman (onshore), WK Bose (onshore dan offshore) dan WK Maratua (onshore dan offshore). Potensi migas di 5 WK tersebut mencapai 2.232,75 MMBO dan 4.420 BCF. (bpc2)