BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Kalau menyebut ‘Orang Bunian‘ di Indragiri Hilir, Riau, warga sudah maklum. Bangsa lelembut ini cukup fenomenal di sini.
Pasalnya ada banyak beredar cerita tentang keberadaan Orang Bunian di beberapa titik di Inhil, yang diyakini adalah tempat hidup, atau pemukiman bangsa ini.
Makmur, seorang tetua di salah satu daerah di Inhil mengungkapkan bahwa salah satu Orang Bunian yang cukup populer, yakni Raja Bujang. Dia adalah seorang niagawan gaib, “menjual hasil hutan seperti damar, rotan dan semambu hingga ke luar negeri,” ujarnya.
Menurut cerita yang beredar, Raja Bujang dulunya adalah seorang manusia, lalu diambil oleh bangsa lelembut. Nama Raja Bujang bahkan populer di kalangan toke-toke China di Malaysia dan Singapura.
Pengalaman Misteri Tentang Raja Bujang
Tarmizi, warga di Teluk Pinang bercerita, saat dirinya masih muda, pada suatu waktu dia pergi ke Malaysia untuk mengunjungi familinya, menggunakan jalur laut.
Sesampainya di sebuah dermaga di Negeri Jiran itu, dia duduk disebuah warung kopi sambil menunggu jemputan. Saat itu ada seorang warga China dan mereka berkenalan.
Karena mengetahui bahwa Tarmizi berasal dari Teluk Pinang, Inhil, toke China itu menayakan kepadanya, apakah Raja Bujang sudah berangkat? Dia kemudian kebingungan karena selama ini, yang dia ketahui, Raja Bujang adalah orang gaib.
Dia lalu menanyakan bagaimana bisa toke China itu kenal dengan Raja Bujang. Toke China itu berkata, bahwa dia pernah melihat Raja Bujang bersama anak buahnya bongkar muat barang di pelabuhan itu.
Toke China ini, kata Tarmizi, sedang menunggu kapal Raja Bujang karena dia memesan beberapa karung damar untuk keperluan usahanya. Tak lama setelah perbincangan itu, si toke China ini beranjak dan pamit, karena kapal Raja Bujang, disebutnya sudah merapat ke dermaga.
Para warga di sepanjang Sungai Gaung, di Inhil, Riau, juga percaya bahwa hutan-hutan di sepanjang sungai itu, merupakan tempat Raja Bujang mencari bahan baku untuk usahanya.
Menurut cerita yang beredar, pada malam-malam tertentu kapal Raja Bujang akan masuk menelusuri sungai untuk menangkut barang.
Tandanya, ada suara sirine kapal mendengung sekitar jam 01.30-02.00 dini hari, yang diikuti dengan gelombang seperti habis dilintasi sebuah kapal besar, yang menghempas ke pantai lumpur di wilayah itu. Namun tak seorangpun pernah melihat kapal itu.
Soal kebenaran keberadaan Raja Bujang memang masih menjadi misteri hingga kini. Sulit dipercaya, memang. Namun ada banyak cerita-cerita warga tentang keberadaan Orang Bunian di Inhil. Kisah-kisah itu terus berkembang, bahkan beberapa cerita baru, juga kerap bermunculan. (bpc2)