BERTUAHPOS.COM – Dalam operasi di Gaza, pasukan keamanan Israel menyita uang Palestina sekitar lima juta shekel Israel tunai (sekitar USD1,33 juta atau Rp20,6 miliar).
Israel menyita uang Palestina dalam berbagai mata uang juga ditemukan di kantong tersebut, klaim yang Israel sampaikan sebagai hasil dari penggerebekan di markas Hamas dan rumah pejabat kelompok tersebut.
Namun, skeptisisme muncul terkait klaim ini, dengan sejumlah pihak menduga bahwa Israel mungkin menggunakan hal ini sebagai propaganda internasional.
Seiring pernyataan-pernyataan militer Israel yang terkadang terbukti tidak selalu mencerminkan fakta, muncul pertanyaan seputar kebenaran klaim tersebut.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, memasuki Jalur Gaza, menegaskan komitmen untuk tidak meninggalkan wilayah tersebut sebelum semua tawanan dikembalikan.
“Kami tidak akan meninggalkan Gaza sampai semua tawanan dikembalikan. Kami akan mengambil kesempatan untuk membawa tawanan tambahan; setiap negosiasi pertukaran akan mendapat kecaman,” kata Yoav Gallant.
Dalam pertemuannya dengan unit IDF, Gallant menyatakan niat untuk membawa pulang tidak hanya tawanan yang ada, tetapi juga membawa lebih banyak lagi dalam negosiasi pertukaran.
“Kemampuan kami untuk membawa kembali kelompok tawanan pertama berasal dari tekanan militer yang diterapkan. Ketika tekanan militer diberikan, mereka menginginkan gencatan senjata. Ketika Anda meningkatkan tekanan, mereka menginginkan gencatan senjata lagi. Ketika Anda mengintensifkannya lebih jauh, mereka bersedia memberikan tawaran. Dan ketika Anda meningkatkannya lebih jauh lagi, mereka siap memberikan tawaran yang dapat diterima – itulah keseluruhan strateginya,” tuturnya.
Gallant mengungkapkan rencana serangan tambahan pasca-gencatan senjata dan menekankan pentingnya tekanan militer terus-menerus terhadap Hamas.
Dalam penilaiannya, ia mengungkapkan strategi kompleks yang melibatkan eskalasi tekanan sebagai kunci untuk mencapai tujuan negosiasi dengan kelompok tersebut.
“Kita tidak bisa meninggalkan operasi dan perang di Gaza sampai kita mencapai titik di mana kita membawa kembali semua tawanan karena kita masih punya banyak.”