BERTUAHPOS.COM, MERANTI — Kepala Desa Tanjung Darul Takzim Basri Rasyid menanggapi keluhan warganya soal jalan rusak yang sudah hampir 12 tahun tidak diperbaiki. Dia mengatakan kalau status jalan tersebut adalah jalan milik Pemkab Kepulauan Meranti.
Dia tak mempersoalkan terkait keluhan warga, hanya saja dia juga mendorong agar warga turut meminta kepada Pemkab Kabupaten Meranti untuk memperbaiki jalan yang menjadi akses utama masyarakat itu.
“Artinya meminta juge (juga, Melayu) lah dari kabupaten memperhatikan. Karena jalan itu memang parah betul, artinya memang memprihatinkan lah. Supaya pihak kabupaten terutama pihak PU mengutamakan skala prioritas lah jalan itu,” terangnya menjawab konfirmasi yang diajukan Bertuahpos.com, Jumat, 28 Januari 2022.
Basri mengatakan, tahun 2020, dia sudah ajukan proposal perbaikan jalan ke Pemkab Kepulauan Meranti, yang ditujukan ke Dinas Pekerjaan Umum. Namun hingga kini belum ada tanggapan apapun. “Senin besok, kita akan ajukan lagi ke Dinas PU. Bagaimana tindaklanjutnya,” terang Basri.
“Katanya ada pekerjaan PL (pengadaan langsung/penunjukan langsung/pemilihan langsung), kalau bisa untuk pekerjaan PL ini, skala prioritas lah untuk jalan Tanjung Darul Takzim ini,” harapnya.
Basri mengatakan, pihak perusahaan di daerah tersebut sejauh ini telah memberikan bantuan berupa penimbunan sertu di jalan tersebut, terutama terhadap jalan-jalan berlubang termasuk untuk menutup besi yang muncul ke permukaan. “Tapi memang itu tidak tahan lama,” sebutnya.
Seperti diberitakan Bertuahpos.com, Setiap hari, warga di kampung Desa Tanjung Darul Takzim, berkubang di jalan rusak. Kalau hujan becek, saat panas jalan berlubang dan berdebu. Mau tak mau mereka harus menerima kenyataan itu.
Kampung Tanjung Darul Takzim merupakan sebuah desa di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau. Di sini juga terdapat beberapa pabrik pengolahan sagu dan perusahaan minyak.
Soal jalan yang rusak, sebenarnya sudah menjadi keluhan warga sejak lama. Namun, hingga kini belum ada yang berubah sama sekali.
Pemandangan seperti terlihat saat Bertuahpos.com menunjugi tempat itu pada Minggu, 23 Januari 2022. Infrastruktur jalan yang merupakan akses vital di sini, sangat jauh dari kata “layak”. Sedang pihak desa, sejauh tak bergeming menanggapi keluhan warga.
“Warga dari dulu berharap kepala desanya bergerak. Di sini ada pabrik, ada perusahaan. Tapi untuk bangun jalan saja tidak bisa,” ujar salah seorang warga di kampung itu.
Dia menilai, ada kesenjangan antara keberadaan perusahaan dengan kondisi infrastruktur jalan di sini. Seharusnya, keberadaan pabrik-pabrik dan perusahaan berdampak terhadap perbaikan jalan yang menjadi akses utama masyarakat dalam melakukan aktivitas.
Namun, itu sepertinya tak berlaku di tempat ini. “Jangan mau enaknya saja mengambil hasil kekayaan, tapi untuk memberi bantuan berupa jalan saja tidak bisa,” sebuah ungkapan ini juga sudah sering dilontarkan masyarakat.
Warga pun menyebut bahwa Kepala Desa Tanjung Darul Takzim Basri tak berbuat apa-apa. Padahal sudah dua periode dia menjabat sebagai kepala desa. Namun hingga kini kondisi jalan yang dikeluhkan warga tak kunjung diperbaiki.
“Bayangkan, kalau diguyur hujan dan air pasang selalu tergenang. Bila cuaca panas, banyak debu-debu bertebaran, begitulah nasib warga Desa Tanjung Darul takzim,” ujar warga yang lain.
“Warga merasa tak ada inisiatif dari kepala desanya kami untuk berniat memperbaiki jalan rusak ini. Padahal Ini jalan utama bagi desa, warga mau ke pasar, ke sekolah pasti lewat sini,” ujarnya.
“Jalanan ini terakhir dibangun pada tahun 2010 dan belum ada sama sekali perbaikan jalan sampai saat ini,” ungkapnya. (bpc2)